Luhut Tegaskan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Digarap Jepang

3 September 2019 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
China dikabarkan tertarik menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang selama ini sudah menjadi incaran Jepang. Perusahaan China yang dimaksud adalah China Railways Construction Corporation (CRCC).
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membenarkan kabar tersebut. Menurut dia, China memang menyampaikan ketertarikannya.
"Dia (China) bilang ke mana saja. Saya bilang 'oke bagus'. Semua pengen ya pengen (maksudnya siapapun tertarik dan ingin garap proyek ini, termasuk China), tapi apakah kita mau terima atau enggak kan urusan kita," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9).
Dia menuturkan sampai saat ini Indonesia masih menjadikan Jepang mitra dalam proyek tersebut. Sejauh ini belum ada perubahan apapun, termasuk menoleh ke China.
"(Digarap) Sama Jepang, sampai hari ini sama Jepang," tegasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku belum mendengar kabar tersebut. Meski begitu, bisa saja China berpotensi masuk ke proyek tersebut sebab China pernah menyampaikan niatnya.
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
Tapi Budi Karya menegaskan, secara etika pemerintah bakal mendahulukan Jepang. Sebab, Jepang selama ini sudah menyediakan rencana pemberian utang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau keinginan itu berulang-ulang memang dinyatakan (oleh China) tapi saya katakan bahwa Jepang ini sediakan loan. Kalau menurut saya kita selesaikan dengan Jepang dulu, tentu dengan perjanjian yang berimbang dan cepat," ucap dia.
Budi mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bisa diberikan ke China jika perjanjian dengan Jepang tak sesuai kesepakatan. Tapi hingga saat ini, perjanjian tersebut belum ada perkembangan alias belum ada dokumen hitam di atas putih.
Kata dia, dalam waktu dekat pemerintah bakal segera menyelesaikan nota kesepakatan dengan Jepang untuk proyek ini. Budi Karya berharap kesepakatan dalam proyek ini bisa segera selesai dan berimbang agar bisa menyusun tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dibutuhkan.
Budi Karya mengatakan Kamis pekan ini akan membahasnya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk percepatan proyek ini.
ADVERTISEMENT