Luhut Usul Pemerintah Pakai Motor Listrik dan Baterai dari Morowali

29 November 2018 16:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Panjaitan usai Rapat Kendaraan Listrik di DPR RI. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Panjaitan usai Rapat Kendaraan Listrik di DPR RI. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, mengusulkan agar pemerintah menggunakan motor listrik dan memakai baterai lithium dari pabrik di Morowali.
ADVERTISEMENT
Pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia bakal dibangun pada 11 Januari 2019 mendatang. Nilai investasinya mencapai USD 4,3 miliar.
"Jadi nanti kita mau pesan baterainya sepeda motor, tinggal mau berapa banyak, tadi kita diskusi, nanti mau lapor ke atas (Presiden). Kalau bisa semua motor yang pakai APBN dan APBD pakai baterai dalam negeri," kata dia saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Kamis (29/11).
Usulan ini disampaikan Luhut dalam rapat bersama dengan Wakil Ketua DPR RI sebagai respons dari keberadaan motor listrik di Indonesia. Apalagi, tidak akan lama lagi produksi motor listrik bernama Garasindo Electric Scooter ITS (GESITS) akan dimulai.
Motor listrik GESITS merupakan hasil kerja sama antara PT GESITS Technologies Indo (GTI) dengan Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Motornya sendiri akan diproduksi di PT Wijaya Karya (WIKA) yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor tahun ini.
Sepeda Motor Gesits di Kompleks Istana Merdeka. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda Motor Gesits di Kompleks Istana Merdeka. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Saat ini, kata dia, motor listrik yang ada di Indonesia masih menggunakan baterai dengan teknologi lama dan impor. Sementara dari baterai dari pabrik di Morowali ini, teknologinya diklaim lebih maju. Pembangunan pabriknya sendiri akan berjalan hingga dua tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Baterainya buatan Morowali. Sekarang kan masih pakai bataeri yang lama, boleh. Tapi kan dalam dua tahun ini sudah bangun, selesai. Nanti kita lihat, kalau pakai teknologi ini pasti cost-nya lebih murah, lebih ringan," ucap dia.
Luhut bilang, usulan ini akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Nantinya akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden tentang Kendaraan Lisrik. Jokowi sendiri berjanji akan menandatangani aturan ini secepatnya. Adapun mengenai insentif atau perpajakan dari kendaraan berlistrik ini, Luhut enggan membahasnya.
"Pepres kan bisa dibuat sebentar. Besok, Senin kita mau rapat internal dulu, kemudian Rabu kita rapat Perpes itu, kemudian satu minggu kita siapkan draft-nya, minggu depannya ajukan ke ratas (rapat terbatas di Istana)," lanjutnya.
ADVERTISEMENT