Luhut: Vatikan Akan Bantu RI Hadapi Kampanye Hitam Sawit Uni Eropa

26 April 2018 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lahan kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Januar)
zoom-in-whitePerbesar
Lahan kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Januar)
ADVERTISEMENT
Kampanye hitam produk minyak kelapa sawit Indonesia terus dilakakukan Uni Eropa. Kawasan tersebut akan menghapus penggunaan biodiesel dari kelapa sawit karena dianggap menjadi penyebab deforestasi.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia mendapatkan dukungan dari Vatikan dalam menghadapi ancaman tersebut. Menurut dia, hal tersebut disampaikan Direktur Lembaga Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Vatikan, Kardinal Peter Turkson pada Rabu kemarin.
Menurut Luhut, Kardinal Turkson menyatakan sangat concern terhadap nasib para petani sawit dan jutaan orang yang kehidupannya bergantung pada industri kelapa sawit ini.
"Beliau secara khusus menyatakan apa yang akan terjadi jika mereka -yang sebagian besar Muslim- tidak mempunyai penghasilan lagi. Kardinal Turkson menggagas mengadakan seminar yang membicarakan hal ini di Universitas Kepausan di Vatikan bulan depan, " kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/4).
Luhut mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu dibahas tentang apa yang dapat dilakukan untuk mencegah jangan sampai jumlah orang yang dikategorikan miskin bertambah.
ADVERTISEMENT
Rencananya, seminar akan mengundang unsur-unsur dari Uni Eropa, perusahaan multi-nasional pengguna produk kelapa sawit, petani rakyat khususnya dari Malaysia dan Indonesia serta lenbaga-lembaga keagamaan.
Luhut mengusulkan untuk mengundang organisasi keagamaan terbesar seperti NU dan Muhammadiyah karena untuk Indonesia, yang dikhawatirkannya adalah tumbuhnya paham-paham radikal sebagai dampak dari kemiskinan.
Selain itu, Luhut menjelaskan kepada Kardinal Turkson apa saja yang telah dilakukan Indonesia, seperti pembersihan sungai Citarum yang tidak hanya dilakukan masyarakat sipil, tetapi juga melibatkan ribuan personel TNI dan Polri ikut membersihkan sungai terkotor di dunia yang panjangnya 300 km itu.
Kardinal Turkson mengapresiasi usaha-usaha pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan termasuk pencurian ikan dan kebakaran hutan.
Dalam seminar tersebut, Luhut akan mengundang Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia, Juan Guillermo Zuluaga. Hal itu disampaikan Luhut saat pertemuan dengan Zuluaga di KBRI Den Haag.
ADVERTISEMENT
Kolombia adalah salah satu negara penghasil sawit terbesar bersama Thailand, Nigeria, Papua Nugini, Guatemala, Pantai Gading dan Honduras. Kolombia merupakan penghasil kelapa sawit ke-4 terbesar di dunia dengan produksi 1,28 juta ton per tahun.
Menurut Zulhuga, rencana EU menghapus penggunaan biodiesel dari kelapa sawit ini cukup mengganggu, karena ada sekitar 5,000 hektare kelapa sawit di Kolombia yang dimiliki petani atau pengusaha kecil menengah.
"Saya melakukan hal yang sama dengan Anda. Kami melakukan berbagai pertemuan dan meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang kelapa sawit, seperti dampak kelapa sawit untuk kesehatan, tuduhan ini sama sekali tidak berdasar," kata Menteri Zuluaga.