Mahasiswa Unsyiah Kuala di Aceh Bikin Becak Listrik

31 Mei 2018 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) meluncurkan inovasi dengan menciptakan becak listrik Type BC-L01. Pembuatan becak itu merupakan atas hasil kerja sama dengan pihak PLN wilayah Aceh.
ADVERTISEMENT
Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unsyiah, Iskandar, mengatakan becak listrik itu dibuat Tim Malem Diwa Unsyiah yang terdiri dari mahasiswa, laboran serta para dosen.
Becak listrik tersebut mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 40 km/jam, dan menempuh jarak sejauh 35 – 40 km dengan beban. Untuk daya listrik yang digunakan pada becak menggunakan baterai 12 Volt sebanyak 5 unit.
“Keunggulan dari becak listrik hasil karya mahasiswa ini ialah green energy, ergonomics design dan innovative design," sebut Iskandar saat peluncuran Becak Listrik di depan Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsyiah, Kamis (31/5).
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Selanjutnya, becak listrik tersebut akan diserahkan kepada persatuan becak mesin yang ada di Banda Aceh untuk disosialisasikan. Sebelumnya Tim Malem Diwa Unsyiah telah menciptakan beberapa produk inovasi baik mobil listrik Malem Diwa 0.1, maupun mobil tenaga surya.
ADVERTISEMENT
“Semua inovasi itu juga telah berhasil meraih prestasi dari berbagai kompetisi baik dalam mapun luar negeri,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal menyampaikan, inovasi becak listrik tersebut merupakan hasil kerja sama antara Unsyiah dengan PLN Wilayah Aceh. Pihak PLN memberikan dukungan dana sementara proses pembuatan becak listriknya dilaksanakan oleh Tim Malem Diwa Unsyiah.
“Unsyiah berterima kasih atas kepercayaan PLN terkait kerja sama ini. Karena bagaimana pun juga trust inilah yang paling bernilai,” ujar Samsul saat memberikan sambutan.
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak listrik karya mahasiswa Unsyiah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Menurut Samsul, inovasi becak listrik ini merupakan bagian dari pengabdian Unsyiah kepada masyarakat. Karena itu, ia berharap becak listrik tersebut bisa menjadi model transportasi yang ramah lingkungan khususnya untuk masyarakat di kota Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
“Unsyiah sangat mendukung inovasi seperti becak listrik ini, karena yang paling penting kita bisa menghasilkan sesuatu bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.
Di sisi lain, Samsul juga menilai mobil listrik ini juga sangat mendukung dunia periwisata di Aceh. Menurutnya para turis sangat tertarik pada produk-produk yang original dari suatu daerah.
Sementara itu, General Manager PLN Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi, menceritakan bahwa rencana menciptakan becak mesin telah dilaksanakan oleh PLN dan Unsyiah selama tiga bulan, mulai dari desain hingga pembuatannya. Becak listrik type BC-L01 ini adalah tahap awal.
“Ini merupakan launching type pertama, nanti akan ada type kedua. Yang saat itu akan lebih kita sempurnakan lagi,” ujarnya.
Jefri menilai, becak listrik yang diciptakan oleh Tim Malem Diwa Unsyiah ini sangat potensial untuk dipasarkan. Alasannya, selain ramah lingkungan, becak listrik ini juga sangat efisien.
ADVERTISEMENT
“Kalau dihitung-hitung nge-charge hanya lima jam, dan hanya membutuhkan Rp 6 ribu – 10 ribu kalau dibandingkan dengan bensin atau Pertamax. Jadi memang sangat efisien,” ujar Jefri.