news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malaysia ke Jakarta Lebih Murah Dibanding dari Aceh, Menhub Akan Cek

12 Januari 2019 20:22 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah mendengar informasi bahwa tarif pesawat tujuan Aceh-Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan Aceh-Malaysia-Jakarta. Namun dia belum mau banyak berkomentar karena akan mengecek kebenaran informasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nanti dicek karena waktu pertama kali saya ada petisi itu ternyata ada kelompok tertentu yang secara khusus mengangkat ini," ungkap Budi Karya saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (12/1).
Budi Karya menambahkan, harusnya dengan rute penerbangan Aceh-Malaysia-Jakarta, beban tarif penumpang lebih mahal dibandingkan penerbangan langsung Aceh-Jakarta. Namun dia meminta waktu untuk mengecek kabar ini.
Secara proporsional enggak begitu sebenarnya. Kalau itu kita cek lagi," ucapnya.
Mahalnya harga tiket pesawat rute dosmetik dari dan ke Aceh membuat penumpang harus memutar akal agar tidak merogoh kocek terlalu dalam. Bahkan mereka yang berusaha mendapat harga tiket murah terpaksa memilih jalur transit di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menuju Ibu Kota Jakarta atau wilayah lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misalnya Hotli Simanjutak. Untuk menghemat pengeluaran, warga Banda Aceh ini memilih jalur penerbangan transit ke Malaysia menuju Jakarta. Meski harus menunggu waktu hingga 7 jam untuk tiba di Ibu Kota demi kepentingan pekerjaan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya di Gerbang Tol Cikarang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya di Gerbang Tol Cikarang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
Pengalaman itu dirasakan Hotli pada pertengahan Desember 2018 lalu. Sebelum melakukan penerbangan dia lebih dulu mengecek harga tiket di salah satu website penjualan tiket dua minggu sebelum keberangkatan. Ternyata harga tiket kala itu cukup membuat dirinya kaget.
“Saya cek harga tiket pesawat di Traveloka tidak dapat yang murah untuk penerbangan ke Jakarta,” ujar Hotli dihubungi kumparan.
Hotli tidak berhenti sampai di situ, dia kemudian mencoba mencari ke beberapa situs penjualan tiket lainnya demi mencari harga yang paling efisien agar bisa menghemat biaya. Hotli menemukan harga murah sekitar Rp 1 jutaan. Ia sempat kaget karena harga tersebut kata Hotli berbanding terbalik dengan harga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Setelah googling dapat dengan harga Rp 1 juta. Saya kaget bingung kok murah, eh ternyata harus transit ke Kuala Lumpur dulu,” ujarnya.
Menurut Hotli, perbedaan penerbangan dari Banda Aceh ke Jakarta transit di Malaysia adalah persoalan waktu. Setiba di Bandara Kuala Lumpur, Hotli harus menunggu waktu 8 jam untuk penerbangan selanjutnya.
"itu aja bedanya 8 jam transit. Kalau dari Banda Aceh jam 6 maka sampai jakarta pukul 18.00 WIB juga. Begitu juga sebaliknya, dari Jakarta berangkatnya selalu jam 20.00 WIB atau 21.00 malam terbang ke Kuala Lumpur. Transit di sana kemudian sampai ke Banda Aceh jam 8 pagi,” tuturnya.
Saat itu Hotli memesan tiket maskapai Lion Air. Dengan transit di Kuala Lumpur dia bisa menghemat biaya 600 hingga 800 ribu ketimbang langsung dari Banda Aceh-Jakarta dengan harga Rp 1,6 juta atau Rp 1,8 juta.
ADVERTISEMENT
Cerita lainnya datang dari salah seorang pengacara dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, Safaruddin. Kepada kumparan mengaku dirinya harus membuat paspor untuk ketiga anak-anaknya dan seorang anggota keluarga. Kata dia, membuat paspor ini untuk menghemat biaya perjalanan menuju ke Malang, Jawa Timur, dengan cara memilih transit di Kuala Lumpur.
“Saya dan keluarga akan ke Malang tapi via Kuala Lumpur dengan maskapai AirAsia. dari Banda Aceh saya cek harga di Traveloka tidak sampai Rp 1 juta, jadi jauh lebih hemat. Menggunakan maskapai ini karena jauh lebih murah bahkan dari tarif promo maskapai domestik biasanya,” timpalnya.