Mandiri Institute Gandeng LinkedIn Asia Buat Kajian Ketenagakerjaan

6 Juni 2018 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situs untuk profesional, LinkedIn. (Foto: Robert Galbraith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Situs untuk profesional, LinkedIn. (Foto: Robert Galbraith/Reuters)
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui Mandiri Institute bekerja sama dengan jaringan professional terbesar di dunia, LinkedIn, untuk melakukan kajian kondisi employment para pekerja profesional di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, kajian akan mencakup analisis perubahan yang sedang berlangsung dan tren ke depan terkait keahlian, talent, dan pekerjaan disertai perbandingannya dengan kondisi di regional dan global.
Chairman of Advisory Board Mandiri Institute, Chatib Basri, mengatakan kajian bertajuk: Indonesia workforce: Skills for the Future, itu merupakan kajian pertama tentang kondisi kapasitas dan keahlian SDM di Indonesia.
Kajian dapat dimanfaatkan berbagai pemangku kepentingan dalam menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas dan skill SDM Indonesia agar mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja baik di pasar domestik maupun di tingkat internasional.
“Hasil kajian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan itu melalui penciptaan keseimbangan antara kemampuan dan kapasitas SDM dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri, termasuk di pasar global,” kata Chatib.
ADVERTISEMENT
Dalam kerja sama ini, Mandiri Institute akan memanfaatkan data dari LinkedIn Economic Graph sebagai basis pembuatan kajian bersama (joint research) yang akan mendiskusikan beragam tren employment baik di Indonesia maupun global seperti penyebaran dan migrasi para profesional.
MoU kesepahaman Mandiri Institute dengan Linkedln (Foto: Dok Abdul Latif/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MoU kesepahaman Mandiri Institute dengan Linkedln (Foto: Dok Abdul Latif/Kumparan)
Bagaimana keahlian berkembang antar industri dan geografi, hingga keahlian dan pekerjaan apa saja yang makin dicari dan berkembang di suatu wilayah atau negara dan sebaliknya.
LinkedIn Economic Graph merupakan representasi digital dari ekonomi global, berdasarkan interaksi dari 562 juta anggota, 20 juta perusahaan, 15 juta lowongan pekerjaan, 50 ribu keahlian yang dicantumkan, dan 60 ribu institusi pendidikan yang terdapat di LinkedIn.
Sementara itu, Managing Director Asia Pacific LinkedIn, Olivier Legrand, mengatakan kerja sama ini menjadi momentum yang baik bagi dunia pekerja di Indonesia dalam upaya membantu pemerintah mempersiapkan masyarakat menghadapi beragam tantangan dan menggapai berbagai kesempatan kerja.
ADVERTISEMENT
“Melalui kerja sama ini, kami menghadirkan beragam informasi seputar ketenagakerjaan di Indonesia, serta berbagai negara dan wilayah lainnya secara mendekati real time berdasarkan data-data dari LinkedIn," katanyanya.
Dia berharap data ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pembuat kebijakan seputar beragam kurikulum dan program-program pelatihan terbaru, dan sebagai bimbingan untuk para pencari kerja pada akhirnya, kami berharap dapat menghubungkan orang Indonesia ke beragam peluang ekonomi.