Mandiri Tunas Finance Targetkan Pembiayaan di 2019 Capai Rp 29 Triliun

11 Februari 2019 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan Kinerja Mandiri Tunas Finance, Senin (11/2). Foto: Elsa Olivia/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paparan Kinerja Mandiri Tunas Finance, Senin (11/2). Foto: Elsa Olivia/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tahun ini menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 29 triliun. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan 2018 yang mencapai Rp 25 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi, mengatakan tidak terlalu agresif untuk target pembiayaan. Hal ini berdasarkan dari kondisi penjualan kendaraan yang diproyeksikan cenderung stagnan.
"Ini didasarkan Gaikindo yang memprediksi penjualan kendaraan di tahun ini relatif sama dengan penjualan kendaraan di tahun 2018," kata Arya saat ditemui di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Untuk mencapai target tersebut, Arya mengaku akan melakukan diversifikasi produk pembiayaan, yaitu melalui multiguna. Lewat pembiayaan ini, konsumen yang sudah memiliki kendaraan dapat memanfaatkannya.
Pada tahun lalu, pembiayaan multiguna baru mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan di tahun 2019, pembiayaannya diharapkan tumbuh hingga Rp 2 triliun. Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan, MTF meluncurkan layanan chatbot bernama Marsha.
"Kita perkenalkan program 'cash aja' di mana masyarakat bisa jaminkan kendaraan dengan BPKB dan penyaluran pembiayaan multiguna dalam bentuk tunai. Jadi, layanan chatbot mempermudah nasabah mengetahui informasi pembiayaan multiguna," katanya.
Ilustrasi pembelian mobil baru di diler Foto: dok. Auto
"Belum lagi kita punya bisnis dari dealer financing, kita optimistis lah dapat tercapai," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Di tahun ini, MTF juga akan tetap memaksimalkan pembiayaan mobil baru, baik yang bersifat komersial maupun penumpang.
"Kami masih akan berupaya di pembiayaan mobil baru, karena spesialisasi kami di situ," katanya.
Sepanjang 2018 MTF tercatat menyalurkan pembiayaan baru Rp 26,9 triliun sepanjang tahun 2018. Dari total pembiayaan ini, 73,2 persen disalurkan untuk segmen ritel, 23,7 persen untuk corporate fleet, dan sisanya 3,6 persen pembiayaan mutiguna dan lain-lain.