Manfaatkan Demam Uang Digital, Startup AS Lakukan Penipuan

6 Februari 2018 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jared Rice (Foto: Twitter @jricearise)
zoom-in-whitePerbesar
Jared Rice (Foto: Twitter @jricearise)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nilai sejumlah uang digital (cryptocurrency) yang sempat melonjak tinggi, memicu euforia publik untuk menjadikannya instrumen investasi. Demam uang digital ini menjadi peluang pelaku kejahatan, untuk meraup untung besar dengan cara menipu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Business Insider, sebuah usaha rintisan (startup) Amerika Serikat, AriseBank mengklaim akan merilis koin digital yang dinamai AriseCoins. Untuk melihat animo publik dan menaikkan valuasi, AriseBank pun melakukan penawaran koin perdana (Initial Coin Offering/ICO).
ICO merupakan praktik yang lazim untuk sebuah produk uang digital. AriseBank menyampaikan penawaran koin perdana kepada investor, seharga USD 1,20 sampai USD 1,40 per koin.
Di tengah masa penawaran itu, AriseBank menerbitkan rilis akan mengakuisisi dua bank konvensional. Pengambilalihan usaha kedua bank itu, diklaim akan menggunakan AriseCoins. Aksi korporasi ini disambut baik oleh para peminat ICO AriseCoins, hingga AriseBank bisa mengumpulkan dana USD 600 juta.
Namun kemudian terungkap, baik Arise Bank maupun KFMC Bank Holding Company yang disebut-sebut akan diakusisi, tak pernah terdaftar di regulator. Demikian juga TPGB, bank yang disebut-sebut 25% sahamnya sudah diambil alih AriseBank, ternyata fiktif belaka.
ADVERTISEMENT
Pada akhir Januari lalu, sejumlah Agen Federal AS menggerebek rumah CEO AriseBank, Jared Rice di Dallas. Mereka datang pada Jumat (26/1), sambil mengacungkan senjata untuk membekuk Rice. Dari rumah Rice, petugas juga menyita komputer dan telepon genggamnya.
Ilustrasi penipuan (Foto: Nick Youngson/nyphotographic.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penipuan (Foto: Nick Youngson/nyphotographic.com)
Badan Pengawas Pasar Modal AS (Security Exchange Committee/SEC), pada Selasa (30/1) menghentikan ICO AriseCoin dan membekukan aset AriseBank. Tak hanya aset institusi, tapi kekayaan Jared Rice dan Stanley Ford, yang merupakan pendiri AriseBank juga disita.
Dikutip dari pernyataan tertulis SEC, AriseBank yang berbasis di Dallas memanfaatkan media sosial dan kalangan selebriti sebagai endorser, untuk menggaet minat investor yang jadi korbannya. SEC menyebut, dalam modus penipuannya, AriseBank juga menerima investasi untuk akuisisi bank dengan tujuh mata uang digital lain.
ADVERTISEMENT