Mapan di Bisnis Batu Bara, Adaro Bidik Energi Terbarukan

30 Agustus 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit listrik tenaga surya (Foto:  REUTERS/Kim White)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit listrik tenaga surya (Foto: REUTERS/Kim White)
ADVERTISEMENT
PT Adaro Power tengah membidik bisnis energi terbarukan untuk pembangkit listrik. Adaro Power merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang dikenal sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknologi Adaro Power, Adrian Lembong, mengatakan salah satu alasan perusahaan menggarap pasar energi bersih ini karena merasa sudah mapan di batu bara sehingga perlu pengembangan di energi lain.
Apalagi batu bara termasuk sumber daya alam yang akan habis dalam ke depannya. Sementara energi terbarukan menjadi bisnis potensial di masa depan yang harus digarap mulai saat ini.
“Dari sisi batu bara kita sudah mapan. Renewable bagaimana situasinya? Ternyata potensial untuk dikembangkan. Jadi perlu nih kita move supaya kita bisa berkembang,” kata dia saat ditemui di Lunchtalk Adaro Power dalam The 7th EBTKE Conex 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (30/8).
Salah satu bisnis yang tengah digarap Adaro Power adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop. Hanya saja, energi yang diproduksi dari PLTS rooftop baru digunakan sendiri oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Adaro Power Mohammad Effendi mengatakan, kapasitas PLTS yang baru dibangun ini mencapai 100 Kilowatt peak (kWp) yang dipasang di atap-atap pabrik. PLTS Rooftop 100 kWp ini untuk penggunaan sendiri pada Pelabuhan Kelanis milik Adaro.
“PLTS ini akan memproduksi listrik 120.000 kWh per tahun dan akan mengurangi pemakaian minyak diesel sebanyak 33.000 liter per tahun,” kata dia.
Presiden Direktur Adaro Power Mohammad Effendi, Kamis (30/8/18). (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur Adaro Power Mohammad Effendi, Kamis (30/8/18). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Effendi bilang, ke depan kapasitas PLTS rooftop ini akan bertambah besar. Proyek pertama mereka ini juga bakal menjadi pembelajaran perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas dalam operasi dan perawatan pada sektor PLTS.
Di sektor batu bara, Adaro Power saat ini memiliki total kapasitas gross 2.260 MW yang terdiri dari 2x1000 MW PLTU di Batang, Jawa Tengah, 2x100 MW PLTU di Tanjung, Kalimantan Selatan dan 2x30 MW PLTU penggunaan sendiri di lokasi tambang Adaro di Tanjung, Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
“Di lokasi ini, kami juga tengah melakukan studi untuk mengembangkan PLTS dengan memanfaatkan lahan yang ada. Beberapa studi tengah dilakukan untuk pengembangan proyek ini seperti feasibility study, grid study, dan lain-lain,” tutupnya.