Ma'ruf Amin: Tingkat Pengangguran Sekarang Terendah Selama 20 Tahun

17 Maret 2019 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin memaparkan visi dan misi saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin memaparkan visi dan misi saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01 mengaku bersyukur dengan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini. Menurutnya, pengangguran saat ini berada di angka yang rendah selama 20 tahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2018 sebesar 5,34 persen. Angka ini membaik dari kondisi TPT Agustus 2017 yang sebesar 5,50 persen,
ADVERTISEMENT
"Pertama mari kita bersyukur bahwa tingkat pengangguran kita sekarang sudah berada sangat rendah antara 5,30, 5,13 terendah selama 20 tahun," jelas Ma'ruf dalam debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Menurut Ma'ruf, angka pengangguran yang semakin rendah harus didukung oleh penguasaan teknologi yang semakin maju. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat dapat menguasai teknologi.
"Dan kita juga ingin mendorong tenaga kerja kita mampu menguasi teknologi terutama teknologi digital," terangnya.
Ilustrasi Pengangguran Foto: Pixabay
Ma'ruf mengatakan, pemerintahan saat ini telah membangun berbagai infrastruktur yang mendorong penguasaan teknologi bagi masyarakat.
"Kebetulan pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun infrastruktur baik infrastruktur darat, laut, udara, dan langit. Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring," pungkasnya.
Sementara itu, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menjelaskan pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling banyak daripada lulusan lainnya.
ADVERTISEMENT
"SMK mendominasi jumlah pengangguran 61 persen. Masuk SMK agar bisa kerja tapi mereka malah susah dapat kerja," jelasnya.