Mati Listrik Massal Bisa Hambat Investasi Masuk RI

5 Agustus 2019 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalan di kawasan Sabang, Jakarta Pusat saat mati lampu massal. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan di kawasan Sabang, Jakarta Pusat saat mati lampu massal. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mati listrik massal yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, Banten, hingga sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah kemarin dinilai bisa menghambat investasi yang masuk ke Indonesia. Padahal, investasi sangat diperlukan saat ini untuk mendorong ekonomi.
ADVERTISEMENT
Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, investor sebenarnya sudah paham sejumlah keterbatasan dan kendala untuk menaruh dananya di Indonesia. Namun kejadian kemarin menegaskan bahwa persoalan listrik di Indonesia belum selesai, termasuk di ibu kota.
"Kejadian kemarin menegaskan bahwa persoalan listrik ini masih belum selesai. Karena investor sudah tahu, jadi dampaknya ke investor sebenarnya juga tidak besar. Tapi membuat kita sulit melakukan lompatan pertumbuhan investasi, sebagaimana yang diharapkan Pak Presiden Jokowi," ujar Piter kepada kumparan, Senin (5/8).
Menurut dia, pemerintah dan PLN harus bertanggung jawab atas mati listrik massal kemarin. Baik kepada masyarakat maupun dunia usaha.
"Kerugian dunia usaha juga diperkiraan besar, pertumbuhan ekonomi juga bisa terganggu signifikan kalau hal ini tidak segera diatasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ekonom Bank Pertama, Josua Pardede mengatakan, mati listrik massal di wilayah Jakarta, Banten, hingga sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah tentunya memberikan kerugian di sektor transportasi, komunikasi, serta manufaktur. Untungnya, hal tersebut terjadi di hari libur, sehingga aktivitas ekonomi tidak terlalu terdampak.
"Kami perkirakan dampak ekonomi makronya marjinal untuk ekonomi kuartal III 2019. Mengingat sebagian wilayah juga sudah pulih di hari Senin ini," kata Josua.
Plaza Indonesia mati listrik lagi selama lima menit (17.45-17.50) all signal down sampai 17.55. Foto: Masajeng/kumparan
Dia menilai, investor juga tak akan terlalu bereaksi terhadap kejadian mati listrik massal. Kecuali jika hal ini terus berlangsung hingga waktu lama.
"Tapi diperkirakan investor tidak akan terlalu bereaksi terhadap hal ini, kecuali berlangsung lama," tambahnya.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebelumnya mengungkapkan penyebab matinya listrik secara massal yang terjadi sejak pukul 11.45 WIB. Padamnya listrik terjadi karena ada sirkuit yang mati dalam transmisi 500 kV di Ungaran-Pemalang, Jawa Tengah, yang masuk dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menjelaskan, sirkuit yang terganggu bukan hanya satu, tapi dua. Sehingga tegangan listrik turun.
"Pada pukul 11.48 detik ke-11 sebabkan SUTT Depok-Tasik ada gangguan. Ini awal pemadaman di sistem Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta," kata dia dalam konferensi pers di PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat.