Mau Lepas 2,6 Miliar Saham, BRISyariah Sudah Kantongi Izin OJK

3 Mei 2018 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasabah BRI Prioritas dan BRISyariah (Foto: Dok. BRISyariah)
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah BRI Prioritas dan BRISyariah (Foto: Dok. BRISyariah)
ADVERTISEMENT
PT Bank BRI Syariah atau BRISyariah telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Izin dari OJK terbit pada 30 April 2018 yang lalu.
ADVERTISEMENT
BRISyariah akan melepas saham kepemilikannya ke publik sebesar 2.623.350.600 lembar saham atau 27% dari jumlah modal yang ditempatkan. Dana segar yang diperoleh melalui IPO nantinya akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah dengan porsi 80%. Selanjutnya, sekitar 12,5% untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi, dan sekitar 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua).
Direktur Utama BRISyariah, Moch Hadi Santoso, mengatakan pencatatan saham perdana ini merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Sebab, dengan IPO perusahaan bisa meningkatkan Good Corporate Governance (GCG).
“Kami senang sudah semakin dekat menjadi perusahaan publik sesuai rencana. Setelah pernyataan efektif ini keluar, masyarakat dapat segera menjadi pemilik saham BRISyariah. Melalui IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perusahaan, kami juga akan mendapatkan status perusahaan publik," tulis Hadi dalam keterangan resminya, Kamis (3/5).
ADVERTISEMENT
Adapun masa penawaran umum publik akan berlangsung pada 2, 3, dan 4 Mei 2018 bertempat di lapangan olahraga BRI Tower, Sudirman, Jakarta. Aksi korporasi ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa dengan peningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah.
Nasabah BRI Prioritas dan BRISyariah (Foto: Dok. BRISyariah)
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah BRI Prioritas dan BRISyariah (Foto: Dok. BRISyariah)
“Kami ingin menjadi Game Changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan,” tambahnya.
BRISyariah memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi terkait dengan tren pertumbuhan positif industri perbankan dan industri syariah di Indonesia. Selain menjadi pengelola dana haji, dan keuangan syariah lainnya seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah, juga untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat.
Menurut Hadi, penguatan modal ini merupakan langkah strategis bagi BRISyariah untuk mencapai visi menjadi bank syariah terkemuka dan menjadi bank ritel modern terbesar di Indonesia. Ia mengaku optimistis, IPO ini dapat memiliki daya tarik lebih untuk para investor, yang dapat menikmati nilai tambah dari investasinya pada saham BRISyariah.
ADVERTISEMENT
“Untuk menuju visi BRISyariah, kami segera mengakselerasi ekspansi perusahaan dimulai dengan penguatan modal inti. Dengan IPO dan dukungan laba perusahaan pada tahun buku 2018, kekuatan modal kami akan menempatkan BRISyariah menjadi bank kategori BUKU III sehingga akan memudahkan dalam pengembangan produk dan jaringan," ujarnya.
Dalam aksi korporasinya ini perusahaan telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan IndoPremier Sekuritas. Bersama dengan Joint Lead Underwriters. Selain itu perusahaan juga telah menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar Rp 510 per lembar saham.
BRISyariah telah merilis laporan keuangan kuartal I tahun 2018 dengan laba sebesar Rp 54,38 miliar. Ditambah dengan laba perusahaan pada 2018, dana segar hasil IPO tersebut dapat mendukung visi perusahaan menjadi bank syariah BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik sekaligus berada pada kategori BUKU III.
ADVERTISEMENT
”Lewat IPO ini, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk memiliki saham BRISyariah dan bersama-sama menuju terciptanya ekonomi yang sehat dengan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi, dengan penerapan ethical financing," tutupnya.