Mau Lihat Pelabuhan RI Zaman Belanda? Yuk ke Museum Maritim di Priok

7 Desember 2018 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelindo II Resmikan Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12).  (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelindo II Resmikan Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelindo II (Persero) meresmikan Museum Maritim Indonesia yang terletak di Jalan Pasoso Nomor 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12). Dalam peresmian ini hadir Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dan Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli Utama.
ADVERTISEMENT
Elvyn ingin menjadikan MMI sebagai salah satu pusat edukasi dan informasi perkembangan dunia kemaritiman di Tanah Air. Melalui museum ini, Pelindo II siap membangun literasi maritim, dengan fokus utama pada perkembangan terbaru pelabuhan di era digital.
“Sebagai museum, tentu akan ada beberapa artefak kemaritiman, khususnya yang terkait dengan peranan Pelindo II dalam perkembangan kepelabuhanan dari masa ke masa. Namun sebagai pusat edukasi dan informasi, Pelindo II akan menitikberatkan informasi tentang perkembangan kepelabuhanan di era baru yang serba digital ini,” kata Elvyn.
Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12).  (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Sementara itu, Dani menambahkan, Perseroan menggelontorkan dana lebih dari Rp 30 miliar untuk membangun, termasuk renovasi MMI. Pendanaan berasal dari internal perusahaan.
"Ini dulu bekas kantor kita, dulu kan kondisi kurang baik, kita tidak boleh ngasal lah (renovasi)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, museum ini memiliki luas area sekitar 2.000 meter persegi. Di dalam museum ini terdapat hiasan yang di-setting mirip pelabuhan zaman Belanda.
Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12).  (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Maritim Indonesia (MMI) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/12). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Ada patung-patung pekerja yang memikul barang-barang komoditas yang diterangi dengan cahaya lampu kuning. Sehingga saat orang masuk sekakan kembali pada pelabuhan masa kolonialisme Belanda.
"Secara prinsip kita bekerja sama dengan museum lokal dan internasional. Kita sudah banyak bicara di museum maritim Amsterdam dan Rotterdam, mereka punya puluhan ribu artefak yang berhubungan dengan kita. Lagi menjalin kerja sama, paling tidak kita harus tahu itu, banyak resource kita. Jadi kalau datang 3-6 bulan tidak selalu sama (item museum)," pungkasnya.