Melihat dari Dekat Pabrik Kapas Terbesar Indonesia di Subang

14 November 2018 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapas memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari produk kecantikan seperti pembersih make up, pembersih telinga cotton bud, produk kesehatan hingga bahan baku industri.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tak banyak pabrik kapas yang beroperasi di Indonesia. Pada Rabu (14/11) ini, kumparan berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik kapas yang menjadi pionir di Indonesia karena berdiri sejak 1994.
Ialah PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) yang memproduksi sekitar 85 persen dari total kebutuhan kapas di dalam negeri. Beberapa ritel nasional yang menjadi pelanggan antara lain Indomaret, Alfamart, Transmart Carrefour, Borma, Yogya Department Store, Hypermart, Lotte Mart, dan lain-lain.
Pabrik Cottonindo terhampar di lahan seluas 2,3 hektare di kawasan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Di lokasi itulah, proses produksi kapas dari mulai bahan baku comber hingga menjadi bahan setengah jadi bleach cotton yang berbentuk spunclache untuk cotton roll, komestik, dan kesehatan dan sliver untuk cotton bud dan cotton ball.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Cottonindo, Marting Djapar, mengatakan bahwa bahan baku comber didapat seluruhnya dari dalam negeri, yaitu dari hasil tekstil yang ada di daerah Bandung.
“Selama ini mau krismon 2 kali kita tidak ada masalah bahan baku (karena melimpah). Tapi mesin industri kita masih impor dari Eropa,” katanya di pabrik Cottonindo, Subang, Rabu (14/11).
Marting menerangkan, bahan baku comber itu lantas perlu melalui setidaknya proses pemasakan, pengeringan (drying blech cutton), hingga menjadi bahan setengah jadi atau bleach cutton. “Di bahan setengah jadi inilah, kapas sudah bisa diekspor,” imbuhnya.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Ia menambahkan, kapas siap ekspor itu memiliki kualitas baik karena melalui proses panjang seperti water jet yang berguna menjaga kebersihan dan kelembutannya.
ADVERTISEMENT
“Di water jet itu kapas tadi seperti diuapkan ada airnya kan, nah debu-debu akan hilang, terus nanti ada 6 layer yang dijadi satu sehingga tidak mudah terurai dan kuat,” ucap dia.
Di pabrik itu, setidaknya dipisahkan menjadi dua ruangan besar utama yaitu untuk proses hingga setengah jadi (sliver dan spunlache).
Bahan baku setengah jadi itulah yang kemudian diekspor. Di antaranya ke Filipina, Myanmar, Australia, Hong Kong, Thailand, dan sejumlah negara lainnya. “10 persennya untuk ekspor,” tegasnya.
Sementara itu, untuk kapas yang diproduksi hingga menjadi barang jadi bisa jadi macam-macam produk yang diproduksi dalam satu ruangan lainnya. Mulai dari roll, komestik, dan kesehatan, cotton bud dan cotton ball.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Di ruangan itu, terlihat tak kurang dari puluhan karyawan yang terbagi tugasnya untuk spesifik mengerjakan masing-masing produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Satu persatu tampak telaten menyelesaikan tahap produksi hingga tahap pengemasan yang sebagian masih dilakukan manual.
Saat ini, kapasitas pabrik Cottonindo Ariesta mencapai 115 ton per bulan, sementara produksi sudah mencapai 100 ton-105 ton per bulan. Bila perseroan melakukan penambahan pabrik, maka kapasitas produksi bisa mencapai 245 ton per bulan.
Cottonindo tengah dalam proses mengakusisi lahan baru untuk memperluas pabrik di wilayah Kalijati, Subang, dengan dana sekitar Rp 30 miliar.
“Jaraknya sekitar 6 km dari pabrik ini, luasnya sekitar 5 hektare,” tutupnya.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)