Melihat Peruntungan Bisnis di Tahun Babi Tanah

5 Februari 2019 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melihat Peruntungan Bisnis di Tahun Babi Tanah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hari ini, kaum Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2570 atau Tahun Babi Tanah. Di tahun yang baru ini, diharapkan membawa keberuntungan, salah satunya dalam bidang bisnis.
ADVERTISEMENT
Pakar Fengsui Indonesia Jenie Kumala Dewi menjelaskan, sepanjang tahun ini ada beberapa bisnis yang harus diwaspadai. Dengan kata lain, para pelaku bisnis harus menyiapkan strategi tertentu. “Bukan ke arah bisnis yang akan surut, tetapi lebih ke arah bisnis yang membutuhkan strategi dan harus waspada karena kurang dukungan. Di antaranya adalah api, misalnya berhubungan dengan restoran, cafe, saham, marketing, catering, dan lain-lain. Pada dasarnya bidang ini tidak terlalu banyak dukungan, semua cenderung melemahkan,” ungkap Jenie kepada kumparan, Selasa (5/2).
Ilustrasi Restoran Foto: Thinkstock
Selain itu, sektor bisnis lain yang butuh banyak strategi adalah bisnis yang berhubungan dengan air. Misalnya minyak, bensin, travel, event organizer, perbankan, supermarket dan lain sebagainya.
“Bidang ini pada dasarnya ada peluang terlalu kuat artinya jangan terlalu banyak ide dan keinginan,” ujarnya. Jenie menjelaskan, sejatinya Tahun Babi Tanah 2019 mengandung dua unsur yaitu tanah dan air. Menurut Jenie, adanya dua unsur tersebut dapat menimbulkan konflik kecil. Kondisi konflik kecil tersebut perlu diwaspadai sebab ada peluang air laut membanjiri tanah. Atau simbol yang lebih nyata dari keseimbangan alam adalah adanya banjir akibat air yang masuk tiba-tiba dari air laut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, yang mewarnai Tahun Babi Tanah selain kedua unsur tersebut juga adanya karakter Shio Babi. Karakter Shio Babi menurut Jenie cenderung bergerak satu per satu, agak lambat, namun tekun, tidak terlalu gesit dan tidak dinamis. Namun karakter ini sangat menyukai hal yang bersifat jujur, adil serta tidak tergiur pada hal yang bersifat indah sekilas tetapi tidak nyata.
“Sifat khas Shio Babi adalah bergerak biar lambat asal selamat. Hal ini akan cenderung mewarnai tahun 2019, namun perlu diwaspadai juga jangan sampai membuat menjadi terlalu lambat atau malas,” ujar Jenie.
Selain itu menurutnya, Tahun Babi tanah 2019 juga bukan tahun yang memiliki banyak peluang. Tahun ini lebih mengarah ke usaha yang realistis atau berpijak pada hal yang nyata, kejujuran, tidak terlalu macam-macam.
ADVERTISEMENT
“Bukan hal yang cepat serta dinamis. Peluang lebih datang pada bisnis dan karier yang sifatnya slow but sure, perlahan tapi pasti,” ujarnya.
Pergerakan IHSG Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk itu menurut Jenie, ada beberapa bisnis yang bakal cuan sepanjang tahun ini. Terutama bisnis yang mempunyai unsur-unsur yang berkaitan dengan Tahun Babi Tanah.
Namun, menurut Jenie, yang perlu diingat adalah Tahun Babi Tanah tidak mempunyai sifat yang tiba-tiba atau secara mendadak bisa melonjak tinggi. Tahun Babi Tanah lebih mengarah pada suatu kondisi bisnis yang seolah sudah sekarat namun tiba-tiba bisa kembali naik dan membaik.
“Misalnya, salah satunya adalah bisnis yang berhubungan dengan kayu. Salah satu contoh bisnis kayu misalnya usaha yang sebelumnya berat, berhubungan dengan percetakan, penerbitan, atau media cetak, sebenarnya tahun 2019 ini bisa mulai kembali menata bisnisnya supaya lebih baik dan beruntung. Atau bisnis yang bersifat unsur kayu lainnya adalah bisnis seperti agrobisnis, pertanian, perkebunan, mulai bisa menata usahanya kembali,” ujarnya.
Lahan pertanian Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
ADVERTISEMENT
Jenie menjelaskan, hal tersebut secara fengsui bisa terjadi karena pada dasarnya kayu bisa bertumbuh di tanah yang mengandung air. Namun, dalam Tahun Babi Tanah, elemen air cenderung kuat. Jadi artinya, bisnis kayu bisa mulai naik asalkan mempunyai strategi dan memperhitungkan waktu yang tepat, matang serta konsisten.
“Sementara bisnis yang masih oke, tetapi agak sedikit tidak sebaik tahun lalu adalah bisnis yang berhubungan dengan logam seperti telekomunikasi, otomotif, e-commerce, teknologi, manufaktur dan lain-lain,” ujarnya.
Alasannya, pada tahun lalu ada dua unsur tanah ganda yang bisa mendukung bisnis logam. Sedangkan pada 2019 hanya ada satu unsur yang memperkuat, dan satu unsur lainnya justru melemahkan. Sehingga hasilnya imbang alias biasa saja.
Warga keturunan Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2570 di Vihara Dharma Bhakti, Taman Sari, Jakarta Barat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari sisi tantangan, Jenie menjelaskan, yang harus diwaspadai adalah adanya unsur air yang tiba-tiba mengalir besar ke tanah kecil. Atau secara unsur, ada peluang banjir tiba-tiba yaitu air laut yang masuk ke darat. Artinya dalam aspek kehidupan, setiap orang harus waspada dan tidak melakukan atau berkeinginan aneh dalam aktivitas sehari-hari maupun bisnis. “Tahun 2019 tidak boleh bergerak terlalu cepat, bergeraklah satu per satu perlahan tapi pasti, slow but sure. Jangan terburu-buru, jangan ingin cepat-cepat, serta jangan terlalu banyak keinginan hal yang aneh, tidak masuk akal, jangan bersifat tidak fair, tidak jujur, tidak adil dan jangan curang atau berbuat nakal atau licik,” tandasnya.