Melihat Proses Produksi Katoda di Smelter Raksasa Milik PT Smelting

21 Juni 2019 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pabrik peleburan dan pemurnian tembaga PT Smelting di Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pabrik peleburan dan pemurnian tembaga PT Smelting di Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum jadi sebuah kabel yang biasa digunakan sehari-hari, ada banyak komponen yang ternyata dibuat secara terpisah. Salah satunya adalah katoda tembaga.
ADVERTISEMENT
Katoda ini berfungsi mengantar panas dalam kabel, salah satu produsennya adalah PT Smelting (PTS) di Gresik, Jawa Timur. Untuk menghasilkan satu lembar katoda tembaga nyatanya tak semudah dibayangkan.
Dibutuhkan waktu sekitar 7-13 hari pengerjaan. Hampir seluruh proses pengerjaan katoda tembaga PTS menggunakan mesin. Pada Kamis (20/6) pagi, kumparan dan media lainnya berkesempatan mengunjungi pabrik PTS dan melihat semua proses produksi konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga.
Secara garis besar, ada tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni masuk ke gudang penyimpanan, dileburkan, dan dimurnikan.
Setelah katoda sampai, maka akan disimpan di dalam gudang berkapasitas 55 ribu ton. Setelahnya, PTS akan mengolah konsentrat ke pabrik peleburan. Dalam proses ini, konsentrat akan dipisahkan dari kandungan emas dan perak.
Proses pemurnian (Refinery) katoda tembaga di Pabrik PT Smelting Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Toruan/kumparan
"Biasanya dalam konsentrat itu ada kandungan emas dan perak. Maka harus dipisahkan lewat peleburan. Karena hal ini pula, harga konsentrat biasanya tinggi karena perusahaan tambang menghitung konsentrat dengan berapa banyak kandungan emas dan perak," kata Senior Manager Technical Service Smelting, Bouman Situmorang, saat ditemui di Gresik, Jawa Timur kemarin, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
Lalu, peleburan konsentrat tadi akan menghasilkan anoda tembaga. Adapun satu lempengan anoda ini seberat 400 kg dengan kandungan murni 99,4 persen.
Nah, untuk menaikkan kadar kandungan murni tembaga menjadi 99,99 persen maka PTS melakukan pemurnian. Dalam proses ini, lempeng anoda akan direndam dengan cairan asam sulfat. Butuh watu 7-12 hari perendaman sebelum katoda siap digunakan.
Ketika berkunjung, kumparan hanya berkesempatan memasuki pabrik pemurnian (refinery) anoda. Sebab, PTS tengah melakukan pemberhentian operasi di pabrik peleburan untuk lakukan peremajaan rutin setiap minggu.
Suasana di pabrik pemurnian ini cukup berisik, mengingat banyaknya alat-alat berat yang dioperasikan. Namun, yang paling menyengat adalah aroma asam sulfat dari perendaman anoda. Karenanya, setiap pengunjung disarankan menggunakan penutup hidung khusus.
Proses pemurnian (Refinery) katoda tembaga di Pabrik PT Smelting Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Toruan/kumparan
"Jadi biasanya di pabrik yang diremajakan itu kita setop operasi selama 1,5 jam hingga 3 jam," katanya.
ADVERTISEMENT
PTS sendiri memperoleh konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia sebanyak 1 juta ton dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara sebanyak 100 ribu ton. Dengan bahan baku sebanyak itu, PTS menargetkan produksi katoda sebanyak 267 ribu ton hingga akhir tahun. Sebagai informasi, luas pabrik PT Smelting di Gresik ini berkisar 28,5 hektare.
Pihaknya sengaja memilih Gresik sebagai lokasi pabrik agar proses distribusi bahan baku dan barang jadi mudah. Hal ini mengingat Gresik dekat dengan laut, sehingga proses pengiriman melalui laut. Selain menghemat biaya, pengiriman barang lewat laut dirasa lebih efisien.
"Kalau gunakan truk, itu kapasitas muatannya hanya 20 ton per truk. Coba kalau untuk angkut lumpur katoda misalnya sebanyak 3 ribu ton per hari. Kan butuh 150 truk, pembeli juga enggan pasti membeli," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya katoda tembaga saja, beberapa produk sampingan lain yang mampu diproduksi PTS adalah asam sulfat, terak tembaga, gipsum, dan lumpur katoda (slag). Semua hasil produksi PTS ini dijual ke pelanggan yang biasa membeli dari mereka.
Pabrik peleburan dan pemurnian tembaga PT Smelting di Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Berbagai produk sampingan ini dihasilkan selama proses produksi katoda. Slag atau lumpur katoda misalnya, dihasilkan setelah konsentrat dileburkan. Dalam proses peleburan, tembaga akan dipisahkan dengan emas dan perak.
"Emas dan perak tadi akan terpisah dan mengendap di bagian bawah berupa lumpur. Nah, itu langsung dijual biasanya ke pabrik semen sebagai bahan baku mereka," tambah Bouman.