news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memperdebatkan Klaim Sandi Soal Kesuksesan OK OCE di Jakarta

23 Maret 2019 9:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerai OK OCE Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gerai OK OCE Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) sukses menurunkan jumlah pengangguran di DKI Jakarta. Menurutnya, berkat OK OCE jumlah UMKM di DKI menunjukkan peningkatan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Sandi menyebut, total investasi yang berkembang dari program OKE OCE sejak 2017 hingga saat ini sudah mencapai Rp 359 milliar. Bahkan katanya hingga saat ini sudah ada 16.734 izin UMKM yang berhasil membuka 29.356 lapangan pekerjaan baru, mulai dari wirausaha makanan hingga fashion.
Namun pernyataan Sandiaga itu rupanya menimbulkan polemik lantaran data yang dikutip dinilai kurang valid oleh beberapa pihak. Berikut polemik ucapan Sandiaga soal OK OCE yang dirangkum kumparan:
1. Dinas Penanaman Modal DKI Bantah Data Sandiaga
Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sampai tahun 2018 memang menunjukkan angka investasi dari Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) mencapai Rp 359 miliar. Namun angka investasi tersebut bukan hanya dari OK OCE saja.
ADVERTISEMENT
“Enggak bisa klaim OK OCE-nya, soalnya saat mereka mengajukan izin kan nggak dilihat dari mananya, yang penting mereka bisa memenuhi persyaratannya,” kata Kepala Seksi Komunikasi DPMPTSP Rinaldi.
Selain itu, selama tahun 2018 PTSP berhasil menerbitkan 37.449 izin usaha mikro yang terdiri dari 16.734 IUMK dan 20.715 izin usaha mikro lainnya seperti SIUP Mikro, SPPIRT, dan SKU. 
Sementara untuk tahun 2019 tercatat 7.715 izin usaha mikro diterbitkan oleh PTSP selama periode Januari sampai awal Maret 2019 yang terdiri dari 3.061 IUMK dan 4.654 izin usaha mikro dan kecil lainnya.
“Hal yang perlu diluruskan adalah, perkembangan usaha mikro dan kecil di DKI Jakarta sangat beragam jenisnya. Sehingga untuk melihat tren pertumbuhan usaha mikro dan kecil dari kaca mata perizinan usaha bukan hanya melihat seberapa banyak IUMK yang berhasil diterbitkan,” terang Rinaldi.
ADVERTISEMENT
2. BI Sebut Program Pemprov Sebabkan Wirausahawan DKI Naik
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, pertumbuhan UMKM di Jakarta memang mengalami peningkatan pada 2018. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan total jumlah UMKM DKI mencapai 6,2 persen, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan 2017 yang sebesar 6,17 persen.
"Tumbuh 6,2 persen. Ini termasuk top ten dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Tumbuh 6 persen termasuk tinggi," ujar Trisno.
Namun demikian, Trisno enggan menjelaskan lebih rinci penyebab meningkatnya UMKM di DKI Jakarta. "Kalau untuk penyebabnya, itu ada banyak. Karena kan Pemprov juga ada program meningkatkan UMKM," katanya.
3. Warga Mengeluh Belum Rasakan Manfaat OK OCE
Saat bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, warga Kepulauan Seribu yang juga berprofesi sebagai penyedia katering, Satimah, mengaku meski telah mendaftar program OK OCE, dirinya tak kunjung mendapat dana yang dijanjikan.
ADVERTISEMENT
Pada momen itu, dia mengeluh bahwa modal yang dijanjikan tak kunjung cair. Padahal berkas yang disyaratkan telah seluruhnya dipenuhi. “Kurang tahu saya (dicairin kapan). Namanya janji harus tepat, janji memang janji harus tepat ternyata saya belum dapat,” terangnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Anies mengungkapkan bahwa program OK OCE tak mendapat alokasi dana dari pemerintah. Namun menurut dia, OK OCE saat ini berjalan untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat.
“Kemudian dengan pelatihan itu, dia sekarang bisa memproduksi catering dengan baik, manajemen dengan baik. Dan ekonomi mikro selalu yang menjadi tantangan adalah permodalan. Dan program itu kan bukan pencairan modal,” kata Anies.
OK OCE merupakan program andalan Anies bersama Sandiaga Uno saat masa kampanye Pilkada DKI 2017. Program ini dijanjikan bisa meningkatkan perekonomian warga Jakarta dengan melatih, membantu perizinan, sampai pemberian bantuan pinjaman permodalan kalau sudah memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT