Mempersoalkan Kisruh Perusahaan, Pekerja Pertamina Berunjuk Rasa
PerbesarADVERTISEMENT
Serikat pekerja PT Pertamina (Persero) yang tergabung Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu atau FSPBB hari menggelar unjuk rasa Aksi Dama Bela Pertamina. Mereka memprotes berbagai kekisruhan yang membelit perusahaan, mulai dari bongkar pasang manajemen oleh pemerintah, hingga akuisisi Pertagas oleh PGN.
ADVERTISEMENT
Sejak pagi hari ratusan karyawan sudah mulai berkumpul di Kantor Pusat Pertamina di Gambir, Jakarta Pusat.
Para pekerja Pertamina terlihat sudah memenuhi gerbang kantor induk Holding BUMN Minyak dan Gas ini sejak pukul 07.00 WIB. Mereka kompak mengenakan pakaian putih. Ada yang memakai kaos Aksi Bela Damai Pertamina, ada juga yang memakai kemeja putih khas Pertamina yang lengannya diikat pita hijau.
Para peserta aksi ini terlihat masuk lewat dua pintu, yaitu di Kostrad depan Stasiun Gambir dan pintu depan Masjid Istiqlal. Tampak 2 barakuda dan 1 mobil watercanon juga terparkir di luar depan gedung. Beberapa polisi juga sudah berjaga.
Para pekerja Pertamina di antaranya mempersoalkan bongkar pasang manajemen oleh pemerintah, menuntut soal kebijakan BBM Satu Harga yang biayanya dibebankan kepada Pertamina, memprotes penghapusan posisi direktorat gas, dan mempersoalkan akuisisi Pertagas ke PGN.
PerbesarVP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan belum tahu berapa jumlah serikat pekerja yang datang. Dia memperkirakan ada sekitar ratusan orang yang sudah masuk ke dalam lingkungan kantor.
ADVERTISEMENT
“Belum tahu ya. Belum ada laporan resmi (soal jumlah) dari serikat pekerja,” kata dia saat ditemui di depan Gedung Pertamina, Jakarta, Jumat (20/6).
Terkait tuntutan dalam aksi bela damai ini, kata Adiatma, Pertamina pada prinsipnya mempersilakan pekerja menyampaikan aspirasi. Dia yakin aksi ini digelar tanpa ricuh.
“Prinsipnya kami mempersilakan sampaikan aspirasi mereka. Kita percaya ini digelar dengan damai ya,” jelasnya.
Para peserta aksi damai dijadwalkan akan melakukan long march dari Kantor Pusat Pertamina ke Kementerian BUMN, dilanjutkan ke Kementerian ESDM. Setelah itu, baru mereka ke Depot Plumpang.
