Memudahkan Bayar Zakat, Baznas Sediakan Layanan Digital

29 Mei 2018 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerai Baznas selama Ramadhan 2018 (Foto: Abdul Latif)
zoom-in-whitePerbesar
Gerai Baznas selama Ramadhan 2018 (Foto: Abdul Latif)
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan teknologi turut dimanfaatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Untuk dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berzakat, Baznas sudah menyediakan layanan pembayaran zakat secara nontunai.
ADVERTISEMENT
Menurut Deputi Baznas, Arifin Purwakananta, dengan berkembangnya era digital saat ini kebiasaan masyarakat untuk berzakat akan bergeser ke layanan digital. Sehingga, untuk menghadapi peluang tersebut pihaknya mulai menginisiasi hadirnya layanan digital sejak 2016.
"Kami meyakini dalam dua tahun ke depan saluran sumbangan digital akan naik lebih dari 50%, ini diprediksi dari semakin maraknya penggunaan e-money atau cashles di layanan publik. Sehingga pada waktunya dia booming Baznas siap melayani masyarakat Indonesia," kata Arifin saat dihubungi kumparan, Selasa (29/5).
Arifin merinci beberapa layanan digital yang dihadirkan Baznas, yaitu platform Baznas yang dikembangkan oleh Baznas sendiri, layanan digital komersial yang diletakkan di berbagai platform e-commerce. Saat ini Baznas juga sudah menggunakan layanan QR Code untuk memudahkan masyarakat membayar zakat.
ADVERTISEMENT
"Ditambah layanan digital yang baru kami menemukanya yaitu scan QR dengan Gopay dan Go-Tix. Jadi kami menaruh kemudahan zakat di sana. Jadi mereka yang mau zakat atau sedekah bisa langsung tempel," katanya.
Tak hanya itu, Arifin juga menuturkan selain melalui e-commerce dan layanan Gopay. Pelayanan zakat ini juga bisa digunakan bagi para pengguna uang nontunai atau Tapcash. Saat ini Baznas telah bekerja sama dengan 36 pusat perbelanjaan untuk menyediakan layanan tersebut.
"Jadi kami juga menetapkan untuk layanan zakat fitrah, kami akan menetapkan angka sejumlah Rp 40.000. Selain itu, kami juga buat untuk fidyah jadi yang mau fidyah itu bisa langsung tapcash Rp 50.000," ujarnya.
Saat ini, kata Arifin, jumlah pengguna layanan digital memang belum terlalu banyak. Menurut dia, masyarakat memang belum familar dengan membayar zakat melalui digital, mereka lebih memilih membayar zakat secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Kami menyadari sekarang masih kecil. Kami mendapatkan dana dari uang digital ini paling banyak sebesar 30% dari pengumpulan kami. Kalau dari angka nasional tahun lalu kami mendapatkan Rp 6,24 triliun, jadi sekitar 2% udah melalui saluran digital. Sisanya dari perbankan dan cash," ujarnya.
Ia berharap, dengan semakin gencarnya berbagai layanan baru yang dikeluarkan oleh Baznas, pihaknya bisa menghimpun dana sebesar Rp 8 triliun di mana 30%nya disumbang dari layanan digital. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan untuk program-program Baznas.
"Uang yang terhimpun itu dipakai untuk tiga hal besar di Baznas yaitu program-program yang sifatnya sosial. Kami punya program pendidikan, program kesehatan dan program kebencenaan dan program ke daruratan. Jadi nanti sifatnya untuk bantuan sosial," tutur Arifin.
ADVERTISEMENT