Menaker Klaim Proyek MRT Jakarta Serap 10 Ribu Tenaga Kerja

Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri (kanan) meninjau peralatan dan kesehatan kerja MRT, Jakarta, senin (25/2/2019) Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengklaim sejak pertama dikerjakan, proyek Mass Rapid Transit (MRT) telah menyerap sekitar 10 ribu tenaga kerja.

“Sejak awal MRT proyek berjalan sudah ada 10 ribuan tenaga kerja yang terlibat (teknis dan non-teknis), walapun sekarang makin (menjelang) selesai makin sedikit yang digunakan,” katanya saat menjajal MRT dari Bundaran HI ke Lebak Bulus, Jakarta, Senin (25/2).

Hanif menilai keberadaan MRT nantinya tak hanya akan berdampak terhadap kemudahan transportasi masyarakat, namun juga menciptakan efek berganda bagi peningkatan perekonomian.

“Mungkin multiplier effect dari MRT itu sangat membantu penciptaan lapangan kerja dan mendukung penambahan kantong-kantong ekonomi di sekitar area yang dilalui MRT,” imbuh dia.

Di sisi lain, Ia menyebut MRT juga akan mendorong terciptanya budaya ontime bagi masyarakat. Pasalnya, MRT dijanjikan bakal tepat waktu.

“Jadi ini hal yang positif membantu memberikan kemudahan transportasi di masyarakat dan membantu istilahnya kan transformasi kebudayaan juga orang akan dibiasakan mengantre tepat waktu dan orang akan dibiasakan untuk membuat schedule jadi akan banyak perubahan besar,” tandasnya.

Rute MRT Bundaran HI-Lebak Bulus ini memiliki jarak sepanjang 15,7 kilometer. Adapun waktu tempuhnya bakal hanya sekitar 30 menit. Sebagai pembanding, waktu tempuh Bundaran HI ke Lebak Bulus dengan kendaraan bermotor mencapai 90 menit.

Saat beroperasi secara penuh akhir Maret 2019, akan ada 14 rangkaian kereta MRT yang digunakan untuk melayani masyarakat ibu kota setiap hari yaitu dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga tengah malam.