Menanti Keputusan The Fed, IHSG Diprediksi Melemah

18 Desember 2018 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, laju IHSG akan bergerak di level support 6.032 dan level tertinggi 6.202.
ADVERTISEMENT
Kemarin, Senin (17/12), IHSG ditutup melemah di level 6.089,31 atau turun 1,31 persen. Menurut Dennies, pelemahan IHSG kemarin didorong oleh data neraca perdangangan yang dirilis di bawah ekspektasi.
“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal pergerakan tertahan di resistance upper Bollinger band dan candlestick membentuk long black body,” tulis Dennies dalam risetnya, Selasa (18/12).
Hal tersebut menurutnya mengindikasikan IHSG masih akan melanjutkan tren pelemahan dalam jangka pendek. Selain itu, investor juga akan cenderung wait and see menjelang penentuan suku bunga The Fed.
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga mengatakan, IHSG berpotensi melaju di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini.
Ilustrasi IHSG. (Foto: ANTARAFOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. (Foto: ANTARAFOTO/Indrianto Eko Suwarso)
“Perkembangan pola gerak IHSG terlihat masih menunjukkan pola penguatan yang cukup besar di tengah perjalanan untuk mengakhiri tahun ini yang terlihat dapat diselesaikan dengan gemilang,” ujar William.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, capital inflow juga masih terus diharapkan dapat kembali ke dalam pasar modal Indonesia agar dapat memberikan dorongan terhadap kenaikan IHSG.
Di sisi lain, kondisi nilai tukar yang terlihat akan semakin stabil juga turut menjaga kondisi perekonomian dalam keadaan terkendali. “Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT HM Sampoerna (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Pembangunan Timur Tbk (BJTM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Astra International Tbk (ASII).
ADVERTISEMENT