Mendag Ancam Balik AS Jika Trump Kibarkan Perang Dagang dengan RI

5 Juli 2018 22:14 WIB
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengancam hubungan dagang dengan Indonesia dengan mencabut sejumlah perlakuan khusus bagi komoditi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan, jika keputusan itu diberlakukan maka akan banyak pihak yang akan dirugikan. Oleh karenanya, Enggar berencana untuk melakukan komunikasi dengan AS.
"Kami juga lakukan pendekatan dan lobi, dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan, dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang, semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang dengan kolaborasi," ucapnya saat ditemui di Gedung Kemendag, Jakarata Pusat, Kamis (5/7).
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Menurutnya, Indonesia masuk dalam daftar negara yang mengalami surplus cukup besar terhadap AS. Pada tahun 2017, Indonesia mengalami surplus USD 9,59 mililar atau sekitar Rp 134 triliun (Kurs Rp 14.000).
Lebih lanjut Enggar mengatakan, jika tekanan tersebut terus berlanjut maka tak segan pihaknya akan melakukan retaliasi (tindakan balasan) terhadap AS.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita dapat tekanan per sektor, seperti halnya sawit, saya bilang saya akan lakukan retaliasi, yaitu saya juga bisa menghentikan, sama seperti waktu parlemen Norwegia meminta pemerintah agar anggaran belanja negaranya tidak boleh membeli barang-barang sawit, saya bilang saya hentikan impor ikan Anda," ucap Enggar.
"Tetapi kalau kita dapat tekanan, maka hal itu bisa kita lakukan. Sama halnya dengan Amerika dan China, tapi itu akan berdampak di seluruh dunia," pungkasnya.