news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendag Jamin Impor Beras Tak Merugikan Petani

12 Januari 2018 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani (Foto: Fikri Yusuf/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani (Foto: Fikri Yusuf/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan membuka keran impor 500.000 ton beras jenis khusus di akhir Januari 2018 untuk menstabilkan harga beras medium.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin keputusan ini tidak akan memiskinkan petani. Impor dilakukan untuk meredam kenaikan harga beras. Jika harga beras tak terkendali, petani pun ikut rugi. Sebab, petani juga konsumen beras.
"Saya tidak mau membela diri, jangan kita pertentangkan seolah impor akan memiskinkan petani. Petani tetap dia adalah konsumen," kata Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (12/1).
Enggar menjelaskan, jika pemerintah tak menekan harga beras, inflasi akan melonjak. Beras merupakan kebutuhan pokok yang sangat menentukan inflasi.
"Kenaikan beras yang tinggi itu meningkatkan laju inflasi, karena beras berikan kontribusi terhadap inflasi yang tinggi," ujarnya.
Enggar menegaskan, impor beras ini merupakan hal yang wajar. Artinya, keputusan ini bukan keputusan yang baru di dalam dunia perdagangan.
ADVERTISEMENT
Impor pun hanya untuk jangka pendek saja dan akan dihentikan saat musim panen sehingga tak membuat harga gabah petani anjlok.
"Tapi pada saat kami memerlukan impor, itu bukan hal yang tabu. Dan perdagangan itu pada dasarnya ada impor dan ekspor. Jadi ini solusi yang temporary sampai kondisi harga stabil, dan stok mulai panen," ujarnya.