news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendag Klaim Berhasil Redam Gejolak Harga Pangan di 2017

4 Januari 2018 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita  (Foto: Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan mengklaim berhasil menjaga stabilitas harga pangan di 2017. Hal ini dibuktikan dengan laju inflasi yang hanya 3,61% di 2017.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, inflasi bahan makanan tahun 2017 adalah yang terendah dalam 6 tahun terakhir.
"Dari data BPS, inflasi bahan makanan khususnya selama puasa 0,86% dan lebaran 2017 0,69% tercatat paling rendah dalam enam tahun terakhir. Sama halnya dengan inflasi bahan makanan di tahun 2017 tercatat paling rendah dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 1,26%" kata Enggar saat melakukan konferensi pers di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1).
Stabilnya harga pangan ini, kata Enggar, merupakan dampak dari berbagai kebijakan, misalnya penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk beberapa bahan pokok. "Berbagai langkah yang kita lakukan, kita siapkan dengan target yang kita telah tentukan yaitu bagaimana kita mengeluarkan Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan) untuk mencapai itu dalam bentuk HET, kemudian pendaftaran usaha para distributor, dan pendaftaran gudang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain berhasil meredam gejolak harga bahan pokok, Enggar juga menyebut revitalisasi pasar sebagai program yang sukses dijalankan. Enggar bercerita, sepanjang 2017 Kemendag telah merevitalisasi 909 pasar. Artinya, total pasar yang saat ini sudah direvitalisasi Kemendag selama dua tahun terakhir mencapai 2.725 unit. Untuk tahun ini, Kemendag telah menganggarkan dana sebanyak Rp 5,5 triliun untuk merevitalisasi sebanyak 1.592 unit pasar rakyat.
"Tidak mudah bangun pasar, tidak mudah kalau ada yang pindahkan pasar. Dari data yang ada, pemindahan pasar biasanya menimbulkan persoalan. Tapi revitalisasi dan renovasi pasar yang eksisting itu lebih mudah, pindah 500 meter saja jadi masalah itulah karakter pedagang kita," ujarnya.
Tak hanya itu, Enggar juga menuturkan, kinerja ekspor 2017 telah melampaui target. Nilai ekspor Indonesia tahun 2017 diproyeksikan sebesar USD 170,3 miliar, atau meningkat dibanding 2016 yang sebesar USD 145,2 miliar. Nilai ini terdiri dari ekspor migas sebesar USD 15,50 miliar dan ekspor nonmigas USD 154,80 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk ekspor nonmigas pada Januari-Desember 2017 (yoy) diproyeksikan tumbuh sebesar 17,20% dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2012. Di 2018, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5%-7%.