news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendag: Mentan dan Dirut Bulog Ikut Menyetujui Impor Beras

23 Mei 2018 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Izin impor beras 500 ribu ton yang diterbitkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru-baru ini menuai polemik. Sebelumnya pada awal tahun, Kemendag sudah menerbitkan izin impor beras 500 ribu ton untuk Perum Bulog. Total izin impor beras yang diberikan ke Bulog tahun ini sudah 1 juta ton.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa impor beras tersebut merupakan keputusan bersama dirinya dengan Menteri Pertanian dan Dirut Perum Bulog dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin Menko Perekonomian.
“Jadi keputusan itu sudah keputusan lama, dan barang sudah ada, sebagian sudah ada. Kan yang masuk sudah 670.000 ton, itu kan bagian dari itu. Jadi itu impor sudah dan persetujuan Rakrotas itu dihadiri dipimpin oleh Menko (Perekonomian), Mentan, Dirut Bulog dan dari BUMN,” ungkap Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/5).
Sehingga menurutnya, impor tersebut merupakan keputusan rakortas dan telah disampaikan ke kabinet.
Enggar menambahkan, beras impor asal Vietnam tersebut akan dijadikan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Tender untuk impor beras telah dilaksanakan oleh Bulog.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya meneruskan persetujuan dari rakor, kemudian permintaan dari bulog, atas perintah rapat koordinasi, maka saya mengeluarkan surat persetujuan impor. Dikeluarkan atas permintaan bulog atas rekomendasi rakor,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengundang Dirut Perum Bulog Budi Waseso ke kantornya pada Selasa (22/5). JK menerangkan perlunya impor beras 1 juta ton untuk memperkuat stok Perum Bulog.
Kata JK, sekarang stok Bulog memang dalam jumlah cukup. Tapi harus diantisipasi jangan sampai Bulog kekurangan stok beras pada akhir tahun.
"Soal impor itu tergantung stok. Kalau stok kita diperkirakan kurang ya harus impor. Prinsip daripada pangan itu ialah lebih baik kelebihan daripada kurang stoknya. (Stok beras Bulog) Jangan kurang daripada 1 juta (ton) nanti pada waktunya dan dibuat juga berdasarkan perkiraan, bagaimana bulan yang akan datang. Jangan hanya bulan ini tidak soal karena baru panen, tapi nanti bagaimana (stok beras) setelah panen," kata JK.
ADVERTISEMENT