Mendag Surati Rini Soemarno, Minta Bulog Segera Serap Gula Petani

13 Juli 2018 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag mengunjungi pabrik gula (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah menyurati Menteri BUMN Rini Soemarno agar memerintahkan Bulog menyerap gula produksi petani nasional sebanyak 700 ribu ton yang menumpuk di gudang.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut dilakukan Enggar setelah adanya keluhan dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang meminta Kementerian Perdagangan bertindak karena sudah terlalu banyak gula petani yang tidak terserap ke pasar.
"Kami sudah mengirim surat ke Kementerian BUMN. Meminta Menteri BUMN menugaskan Bulog membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kg,” kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (11/7).
Enggar mengatakan jika nantinya terjadi kerugian maka akan ditanggung menggunakan dana cadangan stabilitas harga pangan (CSHP). Menurut dia, saat ini pihaknya tinggal menunggu realisasi dari Kementerian BUMN dan Bulog.
“Nantinya kalau terjadi kerugian akan dibayar pakai dana CSHP. Kerugian kalau sudah direview oleh BPKP, ya. Persoalan selanjutnya tinggal BUMN dan Bulog untuk realisasi ke sana. Itu sudah kami sampaikan. Clear urusan gula,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina APTRI Arum Sabil mengatakan tidak terserapnya gula petani akibat banyaknya gula impor yang memenuhi pasar dalam negeri. Menurut Arum, gula kristal putih (GKP) yang saat ini banyak beredar, berasal dari gula mentah impor yang diolah jadi GKP.
APTRI pun lantas meminta agar gula petani dapat terserap. Termasuk juga mengharapkan harga pembelian yang layak, yakni antara Rp 9.700-Rp 10.500 per kilogram (kg).