Mendengar Kata Prabowo soal Mengapa Nilai Rupiah Bisa Jatuh

14 Juli 2018 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih tertekan. Rupiah belum beranjak dari posisi Rp 14.000.
ADVERTISEMENT
Beberapa kalangan menilai tren melemahnya nilai tukar rupiah lebih banyak disebabkan karena faktor eksternal. Misalnya perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) hingga kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto punya pandangan sendiri.
Menurut dia, runtuhnya nilai tukar rupiah disebabkan karena kekayaan Indonesia sekarang ini banyak dikelola oleh asing. Jika sebaliknya, maka dia yakin nilai rupiah akan perkasa terutama terhadap dolar AS.
"Mata uang itu adalah kesepakatan, mata uang itu hanya cermin dari kekayaan negara. Kalau kekayaan kita tidak di tangan kita, mata uang kita tidak ada nilainya. Kalau kita kuasai kekayaan kita sendiri, kita yang tentukan nilai mata uang kita," ujar Prabowo di Masjid Al Furqan, Jakarta, Sabtu, (14/7).
Prabowo dan Anies dalam acara yang dilaksanakan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Foto: Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Anies dalam acara yang dilaksanakan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Foto: Fajri/kumparan)
Prabowo mengklaim kekayaan negara Indonesia kini sudah banyak dikuasai asing dan tak lagi dinikmati oleh masyarakat. Padahal Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 Ayat 3 mengatur bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
ADVERTISEMENT
"Sekarang dikuasai perusahaan-perusahaan yang engggak jelas, kesetiaan enggak jelas, kecintaannya enggak jelas kepada negara dan bangsa karena kekayaan dibawa balik ke luar negeri," sebutnya.
Maka dari itu, pandangan seperti ini yang sudah seharusnya diubah. Bagi Prabowo kekayaan negara tidak lagi banyak diekspor keluar negeri tetapi harusnya justru lebih banyak diserap di dalam negeri.
"Jadi saya sependapat siapapun yang akan dipilih (pemilihan presiden) intinya adalah Indonesia ini berdiri di atas kaki kita sendiri. Indonesia berdaulat atau kita jadi sapi perahan bangsa lain, kita memperkaya bangsa lain dan kita terus jadi kacung di negara kita sendiri," kata Prabowo bernada tinggi.