Mendes Siapkan Akademi Khusus untuk Pendamping Desa

18 Agustus 2018 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo (Foto: Dok: Kementerian PDTT)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo (Foto: Dok: Kementerian PDTT)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberhasilan program dana desa tak bisa dilepaskan dari peran para pendamping desa guna mengawal kemandirian di tiap desa. Untuk meningkatkan kapasitas yang mumpuni pendamping desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mencanangkan Akademi 4.0.
ADVERTISEMENT
“Kita sebentar lagi akan ada Akademi Desa 4.0,” ujar Menteri PDTT Eko Putro Sandjojo di sela-sela kunjungan kerja ke Bengkulu, Jumat (17/8).
Meski belum diketahui pasti waktu rilisnya, Akademi 4.0 dikonsepkan sebagai media belajar berbasis online yang berisi materi-materi bagi pendamping desa.
“Jadi semua materi-materi pelajarannya itu akan diberikan secara online, jadi bisa diunduh dalam bentuk PDF dan bisa dilihat di handphone masing-masing, komputernya masing-masing, jadi bisa di-print,” terang Eko.
Di samping itu, Akademi 4.0 juga akan memuat pembelajaran berplatform video yang bisa diputar sesuai kebutuhan para pendamping desa untuk membantu mereka memahami materi.
Penguasaan materi tersebut dinilai Eko penting dalam langkah menyiapkan kapasitas pendamping desa yang keberhasilannya dapat dilihat dari meningkatnya penyerapan dana desa.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa lihat dengan penyerapan dana desa itu selalu naik, di tahun 2015 hanya 28 persen, 2016 menjadi 97 persen, 2017 menjadi 98 persen, dan tahun ini yang tahap dua ada 99 persen,” terangnya.
Eko mengatakan, kemampuan pendamping desa akan dievaluasi tiap 6 bulan sekali. Tak hanya itu, nantinya akan dilakukan sertifikasi.
“Nah setiap 6 bulan sekali nanti kita akan adakan sertifikasi, yang mengeluarkan sertifikat itu BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), jadi itu nanti bisa dipakai untuk mencari lapangan pekerjaan juga,” katanya.
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, berbincang dengan ekonom Asia. (Foto: Dok. Kemendes PDTT)
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, berbincang dengan ekonom Asia. (Foto: Dok. Kemendes PDTT)
Bagi pendamping desa yang menunjukkan performa bagus, Eko mengatakan akan mempertahankannya. Begitupun sebaliknya, Kemendes PDTT tak segan memberhentikan pendamping desa yang kapasitasnya di bawah standar.
"Jadi saya keras sih, setiap tahun rata-rata saya memberhentikan sebanyak 800 hingga 120 orang pendamping desa kalau yang performanya tidak baik. Jadi kita evaluasi benar-benar," ucap Eko.
ADVERTISEMENT
Untuk memperoleh bibit unggul para pendamping desa yang berkapasitas baik, sistem rekrutmen diperketat dan tidak lagi dilakukan sendiri. Kini, rekrutmen dilakukan oleh pemerintah provinsi dan dibantu pula oleh 100 universitas yang telah diberi kewenangan.
“Bahkan tahun ini, kita melakukan secara online dan hasilnya langsung diketahui, jadi tidak mungkin ada titipan-titipan,” tutup Eko.