Mendes: Sosmed Bisa Jadi Ajang Promosi Pariwisata di Desa

6 Juli 2018 20:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecanduan media sosial memicu mental buruk (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Kecanduan media sosial memicu mental buruk (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah mendorong pengembangan desa secara berkelanjutan. Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menyebutkan, kehadiran media sosial mampu memberikan keuntungan, terutama dalam hal perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Pendamping desa harus melek media sosial. Misalnya ada 32 orang harus bisa memobilisasi sosial media, penduduk ada 492 ribu, di media sosial jadi sarana promosi pariwisata," ujarnya saat ditemui di Desa Gianyar, Bali, Jumat (6/7).
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Eko menjelaskan, pengelola desa dapat memanfaatkan kehadiran media sosial untuk menarik wisatawan. Apalagi saat ini dengan bantuan sosial media, biaya untuk promosi tergolong sangat murah.
"Zaman sekarang itu semua bisa promosi lewat Twitter, kan bisa jadi ribuan orang mengetahui. Jadi sosial media ini memang cukup baik untuk memasarkan desa," imbuhnya.
Eko mengklaim, Gianyar menjadi salah satu desa tersukses di pulau Bali. Gianyar menghabiskan dana Rp 800 juta pada tahun lalu untuk menarik wisatawan asing.
ADVERTISEMENT
"Saya belum melihat ke semua desa ya, tapi Gianyar merupakan desa tersukses di Bali," tutupnya.