Mengapa Baru Sedikit Startup di Indonesia yang Mampu Berkembang?

16 Oktober 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendata baru 1 persen startup di Indonesia yang mampu berkembang. Sisanya, masih harus berjuang agar tetap bertahan.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah startup di Indonesia per 21 Maret 2019 ada lebih dari 2.100. Angka tersebut membuat Indonesia berada urutan kelima dunia dari segi jumlah start up. Saat ini yang tertinggi adalah Amerika Serikat kurang lebih 46.000, India 6.181, Inggris 4.909, dan Kanada 2.489 startup.
Dalam membangun sebuah startup bukan perkara gampang. Diperlukan berbagai hal termasuk kerja sama dengan berbagai pihak dan koordinasi dengan pemerintah.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Lis Sutjiati mengungkapkan, sejauh ini ada 7 keluhan yang didengarnya dalam proses mengembangkan startup.
“Pertama mengenai funding, pendanaan dari segala arah perlu disediakan. Kedua soal taxation, itu dinilai masih membuat startup kecil tak bisa bertumbuh jadi perlu insentif,” kata Lis di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (16/10).
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
Selanjutnya yang menjadi keluhan, kata Lis, adalah masalah customer protection dan cyber security yang perlu ditingkatkan lagi. Selain itu, logistik yang mahal juga menjadi kendala bagi perusahaan rintisan.
ADVERTISEMENT
“Lalu soal internet, kita bilang Palapa Ring sudah tuntas diresmikan, tinggal last mile satelitnya. Selanjutnya masalah talenta,” ungkap Lis.
Masalah talenta atau Sumber Daya Manusia memang harus segera ditindaklanjuti. Lis mengaku dari Kominfo sudah melakukan berbagai upaya seperti dengan mengadakan program digital talent scolarship.
Selain itu, Lis berharap adanya Palapa Ring yang baru saja diresmikan Jokowi juga bisa mengembangkan startup di Indonesia. Meski begitu, ia tidak menargetkan berapa startup yang bermunculan setelah ini.
“Sebenarnya tak ada formula karena Palapa Ring jadi ada startup. Kami bangun ekosistem, kan ada program 1.000 startup next bangun di Papua juga di Indonesia Timur. Bagaimana program ini benar-benar melihat potensi yang ada di seluruh Indonesia,” tutur Lis.
ADVERTISEMENT