Mengenal Artificial Intelligent, 'Pembantu' yang Urus Bisnis Online

21 Februari 2019 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi revolusi industri 4.0 tentang AI di @america Pasific Place, Jakarta, Kamis (21/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi revolusi industri 4.0 tentang AI di @america Pasific Place, Jakarta, Kamis (21/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Online shop memang menjadi alternatif bisnis yang digemari masyarakat. Tak hanya praktis karena tak membutuhkan tempat offline, online shop juga lebih terjangkau modalnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, salah satu “PR” yang masih jadi kendala bagi pelaku online shop ialah tenaga dan waktu untuk terus standby secara online dalam melayani dan me-monitoring transaksi yang berjalan. Tak ayal, waktu dan tenaga pun juga tetap terkuras.
Namun, hal itu tak bakal lagi jadi kendala setelah kemajuan teknologi di revolusi industri 4.0 melahirkan Artificial Intelligent (AI), sebuah teknologi yang seolah mampu menduplikat cara kerja manusia dan mempermudah tugas-tugas yang ada. Termasuk dalam proses online shop.
Pendiri sekaligus CEO sebuah perusahaan AI yang menyasar e-commerce Halosis, Andrew Darmadi mengatakan, pihaknya kini tengah mengembangkan bantuan AI bagi para online shop. Cara kerjanya, Halosis bekerja dengan merespons transaksi pada online shop secara otomatis dan terintegrasi. Singkatnya, semua pemesanan hingga komunikasi online shop bisa diambil alih oleh mesin canggih AI.
ADVERTISEMENT
“Kami fokusnya di e-commerce apapun yang bisa membantu seller-seller kita sales ke depannya ya kita pasti akan fokus ke situ. Enggak hanya sales tapi operasional mereka juga lebih mudah sih,” katanya ketika ditemui kumparan di @america Pasific Place, Jakarta, Kamis (21/2).
Ilustrasi bisnis online Foto: Thinkstock
Dengan begitu, kata Andrew, pemilik online shop bisa terbantu karena kerja-kerja manual bisa diminimalisir. Namun, masih tetap dengan pengawasan dan kontrol.
“Jadi kalau chatting biasanya nulis 1 kalimat, kata-kata tertentu kita masukkan ke intent. Itu yang di-connect ke pemograman akan melakukan action apa. Yang NLP makin banyak kata-kata gaul dari berbagai penjuru Indonesia,” terang dia.
Tak hanya menyuplai secara teknologi, menurut Andrew, bisnis AI yang dijalankannya itu nantinya juga akan meliputi mentoring dan konsultasi bagi para online shop.
ADVERTISEMENT
“Misalnya online shop yang tertarik biasanya kami bisa one on one, kami akan ngeliat masalah mereka itu di mana saja, ada masalah di mana saja. Soalnya kalau mereka ada masalah terus orderan banyak pun, kalau mereka produksinya tidak siap menyuplai demand atau kacau balau di gudang itu, nanti akan jadi jelek brand-nya,” ujar dia.
Ke depan, kata dia, fungsi AI ini akan terus dikembangkan agar bisa lebih menyesuaikan kebutuhan bisnis online yang kian kompleks.
“Fitur-fiturnya akan terus berkembang, kalau saat ini versi yang satu aplikasinya masih gratis, versi keduanya kami akan launching Maret tanggal 12,” paparnya.
Diketahui, pelayanan yang bakal diluncurkan pada tahap kedua itu dimulai dengan harga Rp 500 ribu per bulan untuk premium dan Rp 1,5 juta untuk enterprise.
ADVERTISEMENT