Mengenal Halodoc, Startup Penyedia Jasa Kesehatan Berbasis Aplikasi

6 Desember 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Product Officer Halodoc Alfonsius Timboel. (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chief Product Officer Halodoc Alfonsius Timboel. (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Digital startup yang muncul di Indonesia kini tidak hanya tumbuh dari segi jumlah tapi juga variasi produk layanan. Salah satunya yang tengah berkembang di Indonesia adalah startup di bidang healthcare atau layanan kesehatan. Contohnya adalah aplikasi konsultasi kesehatan Halodoc.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan konsultasi dengan dokter kapan pun dan di mana pun. Halodoc juga menjanjikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Dengan mengaktifkan fitur tambahan, masyarakat bahkan dapat menghubungi dokter selama 24 jam. Tidak hanya chat, pengguna juga bisa melakukan video call dengan dokter.
Chief Product Officer Halodoc Alfonsius Timboel mengakui tren startup healthcare memang belum masif di Indonesia. Namun Alfonsius optimistis bahwa untuk beberapa tahun ke depan, startup healthcare akan tumbuh positif. Sebab, pangsa pasar di Indonesia cukup besar.
“Tahun ini dan tahun depan masih jadi tahunnya fintech. Tapi kami melihat bisnis startup healthcare cukup berkembang. Soalnya kami punya pangsa pasar yang besar,” ungkap Alfonsius kepada kumparan di Wild Digital Indonesia Conference 2018, Kamis (6/12).
Wild Digital Indonesia 2018 Conference (Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wild Digital Indonesia 2018 Conference (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Penetrasi smartphone dan internet di Indonesia saat ini cukup pesat. Namun, akses kesehatan bagi masyarakat masih sulit. Masalah inilah yang ingin diatasi oleh Halodoc. Menurut Alfonsius, pengguna Halodoc saat ini datang dari berbagai daerah. Tak hanya dari kota-kota besar, namun cenderung berasal dari kota-kota kecil.
ADVERTISEMENT
“Kami lantas melakukan penelitian, kenapa orang Papua, orang Sulawesi pakai Halodoc untuk konsultasi. Ya jawabannya karena masalah akses. Mereka butuh waktu berjam-jam untuk bisa sampai ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Tak hanya soal akses fisik, biaya konsultasi ke dokter juga sering kali jadi hambatan. Untuk itu, Alfonsius mengatakan pihaknya menyediakan konsultasi kesehatan ini secara cuma-cuma alias gratis.
“Sejak awal misi kami itu agar masyarakat bisa punya akses kesehatan. Yang tadinya jauh dari RS bisa dapat akses. Bahkan konsultasi kami kasih gratis. We break the limit,” tandasnya.