Mengupas Jejaring Bisnis Erick Thohir, Ketua Timses Jokowi-Ma’ruf

10 September 2018 19:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Erick Thohir telah ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) bagi pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, dalam Pemilu Presiden 2019. Pilihan kepada Erick Thohir jatuh, setelah pemilik PT Mahaka Media Tbk itu sukses memimpin penyelenggaraan Asian Games ke-18, sebagai Presiden Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committe (Inasgoc).
ADVERTISEMENT
Selama ini Erick dikenal sebagai pengusaha, yang berlatar belakang keluarga pengusaha. Ayahnya, Teddy Thohir, merupakan pendiri Astra bersama William Soeryadjaya. Kakak Erick, yakni Garibaldi Thohir, juga merupakan pengusaha terkemuka di bisnis energi dan pertambangan dengan bendera Adaro.
Dunia politik praktis, khususnya memimpin tim kampanye, merupakan hal baru bagi ayah 4 anak yang juga lulusan MBA dari National University California, Amerika Serikat. "Tentu Erick harus belajar, tentang perpolitikan, juga tentu memetakan (kekuatan politik). Tapi kan banyak dia punya timnya," kata Jusuf Kalla yang menjabat Ketua Tim Pengarah pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Senin (10/9).
Jika kakaknya menekuni bisnis energi dan pertambangan, bisnis Erick banyak berkecimpung di bidang media dan entertainment di bawah bendera PT Mahaka Media Tbk. Mengutip penjelasan di laman resmi perusahaan, Mahaka Media didirikan pada 1992 dengan nama PT Abdi Bangsa.
ADVERTISEMENT
Bisnis Media dan Entertainment Pada 2002, perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ABBA. Baru pada 2010 nama PT Mahaka Media resmi disematkan ke perusahaan ini. Erick memiliki mayoritas saham ABBA melalui PT Beyond Media. Mengutip laporan keuangan ABBA per Desember 2017, porsinya sebesar 45,76 persen.
Erick Thohir. (Foto: AFP/Olivier Morin)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir. (Foto: AFP/Olivier Morin)
PT Mahaka Media Tbk mengelola bisnis koran Republika, penerbit Republika, koran berbahasa Mandarin yakni Harian Indonesia, majalah Golf Digest, stasiun televisi Jaktv, dan media online republika co.id.
Mahaka juga memiliki unit bisnis bidang marketing, yakni Mahaka Advertising, Cardplus, dan Alive! Indonesia. Salah satu unit bisnis Mahaka, juga terjun di bidang properti yakni PT Gamma Investa Lestari, yang merupakan pemilik dan pengelola Sport Mall Kelapa Gading.
ADVERTISEMENT
Di bawah Mahaka, Erick juga memiliki bisnis radio yang terhimpun dalam PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). Jaringan radio MARI meliputi JakFM, GenFM Jakarta, GenFM Surabaya, MustangFM, KisFM, HotFM, dan MostFM.
Mengutip laporan keuangan tahun 2017, MARI mencatatkan laba Rp 31,45 miliar atau turun dari tahun sebelumnya Rp 42,5 miliar. Jika MARI masih mencatatkan laba, hal sebaliknya di Mahaka Media.
Dalam tiga tahun terakhir, Mahaka mencatatkan rugi bersih, meski nilai kerugiannya terus menurun. Tahun lalu kerugiannya sebesar Rp 37 miliar, turun dari dua tahun sebelumnya yang sebesar Rp 42 miliar (2016) dan Rp 45 miliar (2015).
Erick Thohir merupakan tipe pebisnis komunal, yang kerap memilih berkongsi saat mengincar suatu perusahaan dan mengelolanya. Di Mahaka, dia berkongsi dengan mantan Kepala BKPM dan mantan Menteri Perdagangan era SBY, M. Lutfi, yang juga merupakan kawan lama Erick sejak kuliah di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Demikian juga saat mendirikan Jaktv, Erick bermitra dengan Tomy Winata dari Arta Graha. Hal yang sama dilakoninya dalam bisnis di bidang olahraga, hampir tak ada aksi usaha yang dilakukannya seorang diri.
Pemilik Lima Klub Olahraga
Erick Thohir, saat konferensi pers Akuisisi Inter Milan di Nanjing, provinsi Jiangsu timur China. (Foto: STR/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir, saat konferensi pers Akuisisi Inter Milan di Nanjing, provinsi Jiangsu timur China. (Foto: STR/AFP)
Aksi bisnis Erick yang paling fenomenal, adalah ketika pada 2013 dia membeli klub liga serie A Italia, Inter Milan, senilai 350 juta euro atau dengan kurs saat itu setara Rp 5,3 triliun. Erick berkongsi dengan Rosan P. Roeslani dan Handy Soetedjo, hingga bisa mengambil alih 70 persen saham dari Presiden Klub, Massimo Moratti.
Tapi pada 2016, Erick menjual sebagian porsi kepemilikan Inter Milan ke kelompok bisnis asal China, Sunning, senilai Rp 11 triliun. Erick kini masih mempertahankan 31 persen Inter Milan dan masih menjabat sebagai presiden klub tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Erick juga pernah memiliki klub sepak bola liga Amerika Serikat dan Kanada, DC United. Klub yang pernah dibintangi David Beckham itu, dibeli secara bertahap mulai 2012. Awalnya Erick menguasai 40 persen saham yang dibeli dari William Chang, hingga kepemilikannya terus bertambah menjadi 78 persen.
Tapi setelah dikelola selama enam tahun bersama Jason Levien yang juga menukangi klub Liga Inggris Swansea City, Erick pada Agustus lalu akhirnya melepas kepemilikan DC United. Sebelum aksi bisnis ini dilakukan, Erick telah membangunkan stadion buat kesebelasan tersebut. Pembangunan stadion yang diberi nama Audi Field itu, menelan dana hingga Rp 6,6 triliun.
Erick Thohir meresmikan Stadion Audi Field di Washington DC, Amerika Serikat (10/7). (Foto: Instagram/@dcunited)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir meresmikan Stadion Audi Field di Washington DC, Amerika Serikat (10/7). (Foto: Instagram/@dcunited)
Selain berbisnis di klub sepak bola, Erick yang sejak kecil memang hobi basket juga pernah memiliki klub basket NBA Amerika Serikat, yakni Philadelphia 76ers. Dikutip dari laman 76ers, pada 2011 silam itu Erick kembali berkongsi dengan Jason Levien, Joshua Harris, Handy Soetedjo, serta bintang Hollywood Will Smith.
ADVERTISEMENT
Di basket, Erick tak sekedar berbisnis, tapi juga menyalurkan hobi lamanya. Terpengaruh kakaknya yakni Boy Thohir, Erick menggemari basket sejak SD di St. Fransiskus Asisi. Bisa memiliki klub NBA, tentunya suatu pencapaian istimewa.
Sedemikian bangganya, Erick menempelkan nomor istimewa B 76 ERS di pelat mobil Vellfire hitam yang digunakannya. Namun kepemilikan Erick di klub basket ini tak berlangsung lama, yakni hingga 2013 ketika dia memutuskan menjualnya lagi.
Mengelola Klub Nasional Bukan hanya di luar negeri, minat berbisnis klub olah raga juga dilakoni Erick di dalam negeri. Bersama Radityo Gambiro, M. Lutfi, dan Wisnu Wardana, mereka mendirikan klub basket Satria Muda pada 1993 dan terus membesarkannya hingga kini.
Minat di basketnya ini yang mengantarkan Erick menjadi Ketua Umum Perbasi periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Southeast Asian Basketball Association (SEABA) selama dua periode, yakni pada 2006–2010 dan 2010–2014.
Supardi (kedua dari kiri paling depan) (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Supardi (kedua dari kiri paling depan) (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Sedangkan di klub sepak bola nasional, Erick masuk ke dalam konsorsium pengusaha yang mendanai Persib Bandung melalui PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Di sini, dia berkongsi dengan Glenn Sugita dari Northstar Group.
ADVERTISEMENT
Selain mereka berdua, turut serta juga Kiki Barki, Patrick Waluyo dan Pieter Tanuri. Hingga kini, Glenn masih menjabat Direktur Utama dan Erick sebagai Wakil Komisaris Utama di PT PBB.
Selain sebagai pebisnis, nama Erick Thohir sebagai profesional juga cukup berkibar. Pada 2007, Group Bakrie memercayakan pendirian tvOne di bawah kepemimpinannya sebagai CEO. Saat itu, Bakrie telah mengambil alih Lativi dari Abdul Latif, dan mengubah genre kontennya dari tv hiburan menjadi tv berita.
Setelah nama tvOne berkibar, Erick keluar dan kemudian menukangi Antv sebagai CEO, hingga tv hiburan itu menempati posisi rating/share teratas. Erick kemudian mengantarkan PT Intermedia Capital, perusahaan yang menaungi Antv melantai di bursa saham.
Jejaring bisnis Erick Thohir. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jejaring bisnis Erick Thohir. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)