Menhub: 60% Barang yang Diekspor Lewat Pelabuhan Singapura dari RI

8 Mei 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengeluhkan, eksportir Indonesia yang enggan mengirimkan barang maupun komoditas melalui pelabuhan yang ada di Indonesia. Eksportir beralasan, kapal berkapasitas besar jarang bersandar.
ADVERTISEMENT
Selama ini, menurut Budi Karya, eksportir asal Indonesia lebih banyak mengirimkan barang maupun komoditas melalui pelabuhan yang ada di Singapura. Sebab di pelabuhan itu terdapat kapal bermuatan besar, dan biayanya lebih murah.
“Singapura lebih cepat, lebih murah. Barang di Singapura itu kurang lebih 60% dari sini,” ucapnya dalam Forum Ekspor 500% di Kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/5).
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Dia pun berharap, eksportir ke depan bersedia untuk mengirimkan barang maupun komoditas melalui pelabuhan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Budi Karya menyebut, kapal bermuatan besar akan lebih banyak bersandar.
“Kapal besar datang sebulan sekali. Mulai sekarang, kirim aja ke sini (pelabuhan di Indonesia). Agak panjang dikit (waktunya) enggak apa-apa, tapi dengan begitu akan mengundang kapal besar lain karena ada permintaan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menekan biaya pengiriman agar pelabuhan di Indonesia bisa seperti Singapura, Budi Karya meminta PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk melakukan perhitungan. Dia berharap, biaya pengiriman dari pelabuhan di Indonesia bisa kompetitif.
“Saya berharap Pelindo II menghitung berapa volume yang dibutuhkan, waktu, agar harga di sini bisa sama seperti Singapura,” kata Budi Karya.