Menhub Anggap Usulan Motor Boleh Masuk Tol Belum Terlalu Penting

29 Januari 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) seksi I. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) seksi I. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan wacana dan usulan agar sepeda motor bisa melintas di jalan tol perlu dipertimbangkan matang-matang. Salah satu pertimbangannya adalah tingginya risiko seperti kecelakaan lalu lintas. Maka usulan ini dianggap Budi Karya belum terlalu penting diputuskan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Kalau menurut saya belum urgent. Karena kita juga harus menimbang antara kebaikan dan masalahnya sendiri. Tentang wacana motor masuk tol memang kita harus berhati-hati ya," tegas Budi Karya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1).
Sebelum usulan ini diberlakukan, Budi Karya akan meninjau ulang prosedur hukumnya. "Satu, kita harus lihat undang-undangnya seperti apa, saya belum pelajari. Kedua, international best practicenya kayak apa. Tapi ada satu fakta bahwa motor itu risiko," lanjut dia.
Ilustrasi boncengan di sepeda motor. (Foto: Shutter Stocks)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi boncengan di sepeda motor. (Foto: Shutter Stocks)
Risiko yang dimaksud Budi Karya adalah yang berkaitan dengan keselamatan. Sekarang ini sepeda motor menyumbang 70 persen kecelakaan lalu lintas di jalan.
"Jadi memang motor itu kita harus hati-hati melakukannya. Tapi, anyway, saya akan mempelajari regulasi di negara kita, di internasional seperti apa," ucap Budi Karya Sumadi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Budi Karya menegaskan akan hati-hati dalam mengeluarkan keputusan. Meskipun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 pasal 1a motor diperbolehkan masuk jalan tol dengan catatan memiliki jalur khusus.
"Saya belum bisa berandai-andai karena jumlah motor ini banyak sekali, sementara jalan tol yang kita bangun terbatas. Jadi saya hati-hati untuk menetapkan karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," sebutnya.