news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menhub: Investasi Asing Mau Masuk ke Ibu Kota Baru RI, Sah-sah Saja

3 September 2019 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Mahkota II Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Mahkota II Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berupaya menekan biaya pembangunan ibu kota baru dengan cara membuka investasi kepada swasta maupun asing melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan skema KPBU tidak menutup kemungkinan adanya investasi asing masuk. Meski demikian, dia bilang bahwa keberadaan investasi asing bukan masalah.
"Pada dasarnya kita buka KPBU, seperti pada LRT, kereta, nanti ada Pelabuhan Maloy (Kaltim), ada bandara, itu skema KPBU. Bahwa (investasi) asing mau masuk, sah-sah saja," katanya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Adapun kebutuhan biaya untuk membangun ibu kota baru Indonesia memang sangat besar yaitu sekitar Rp 466 triliun. Negara hanya mampu membiayai sebesar 19 persen atau sekitar Rp 93 triliun. Sisanya sebesar Rp 373 triliun atau 54 persen bisa lewat investasi langsung baik swasta maupun BUMN.
Budi Karya pun akan menyerahkan usulan konsep kebutuhan dana khususnya moda transportasi di ibu kota baru kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan ini.
Menteri perhubungan, Budi Karya Sumadi di Kemenkopolhukam. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Jadi kami sedang membuat (usulan moda transportasi), mungkin akan kami sampaikan akhir minggu ini ke Bapak Presiden," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan setelah konsep moda transportasi mendapatkan restu Jokowi maka Kemenhub akan melakukan studi komprehensif. Ini mencakup detail pembangunan infrastruktur transportasi maupun anggaran yang dibutuhkan. Ia memprediksi studi tersebut membutuhkan waktu hingga satu tahun.
"Kami belum tahu titik-titik kota baru di mana. Kami sedang minta rekomendasi Kementerian PUPR dan Bappenas," imbuhnya.
Sebelumnya, Kemenhub mengaku tengah merancang konsep transportasi massa di lokasi calon ibu kota baru. Rancangan tersebut masih dilakukan secara internal di tingkat kementerian.
Beberapa jenis transportasi massa yang dipertimbangkan dibangun antara lain, Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan Bus Rapid Transit (BRT). Pembangunan transportasi massa itu, sambung dia, bisa dilakukan secara bertahap di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT