news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menhub: New Yogyakarta Airport Siap Beroperasi April 2019

14 Desember 2018 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Progres Pembangunan Bandara Kulon Progo Yogyakarta (Foto: Ditjen Perhubungan Udara)
zoom-in-whitePerbesar
Progres Pembangunan Bandara Kulon Progo Yogyakarta (Foto: Ditjen Perhubungan Udara)
ADVERTISEMENT
Pembangunan bandara baru di Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo terus digenjot oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Ditargetkan, bandara baru ini sudah siap beroperasi pada April 2019.
ADVERTISEMENT
"Tadi AP I (Angkasa Pura I) menjelaskan (NYIA) akan diselesaikan April 2019,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat di Kalasan, Sleman, Jumat (14/12).
Meski begitu, Budi mengatakan bahwa pada April 2019 yang akan beroperasi barulah penerbangan internasional. Dengan dibukanya NYIA, Budi memastikan sejumlah penerbangan langsung dari luar negeri ke Yogyakarta atau sebaliknya akan segera bisa dinikmati.
“April akan bisa, tapi untuk (penerbangan) Internasional. Jadi mau ke Singapura, Malaysia, atau umroh bisa di situ semua," bebernya.
Menhub Budi Karya di Kemenhub. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya di Kemenhub. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Bandara dengan panjang landasan (runway) mencapai 3.250 meter tersebut akan mampu menampung pesawat-pesawat berbadan besar. Panjang landasan juga sama dengan Bandara International Soekarno-Hatta di Tangerang.
Rampung Total Pada 2020
Saat disinggung kapan bandara bisa selesai secara keseluruhan, Budi memberikan bocoran bahwa pada 2020 proyek bandara akan rampung. Ketika sudah selesai maka NYIA tidak hanya akan melayani penerbangan internasional, tapi juga domestik.
ADVERTISEMENT
“Semuanya 2020. Tadi saya naik kereta api langsung kira-kira 30 menit dan naik bus 10 menit (bandara ke Kota Yogyakarta). Sambil menunggu jalan tol jadi, jalan arteri jadi, ini kereta api jadi andalan,” bebernya.
Dengan adanya transportasi yang memadai maka akan menunjang pariwisata DIY yang beragam.
“Karena keragaman, makanannya, budayanya, seni juga luar biasa,” pungkasnya.