Menhub soal Pengoperasian MRT: Ini Perjuangan Luar Biasa

24 Maret 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya tinjau MRT di Senayan Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya tinjau MRT di Senayan Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Moda Raya Terpadu (MRT) Fase I rute Bundaran HI-Lebak Bulus, akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Minggu, (24/3) di kawasan Bundaran HI. Jokowi hadir didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jakarta tumpah ruah memadati area peresmian tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyampaikan rasa gembiranya dengan beroperasinya MRT Jakarta. Menurut Budi, kereta bernama Ratangga ini dibangun dengan penuh perjuangan.
“Akhirnya Indonesia, Jakarta memiliki MRT dengan upaya, dengan perjuangan yang luar biasa dari orang-orang besar kita. Oleh karenanya kita bergembira masuk suatu peradaban baru, culture baru karena MRT suatu angkutan massal yang membutuhkan disiplin kita,” ungkap Budi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3).
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri), Ketua DPRD DKI Prasetyo (kedua kanan) dan Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar (kanan) menandatangani prasasti saat meresmikan MRT Jakarta fase I di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menurut Budi, moda transportasi baru ini akan mengajarkan budaya disiplin kepada masyarakat. Sebab salah satu nadi utama MRT adalah ketepatan waktu. Selain itu Budi juga mengimbau masyarakat Jakarta untuk ikut menjaga Ratangga. Salah satunya dengan menjaga kebersihan. Hal ini menurut Budi akan sangat berpengaruh pada aspek perawatan fisik MRT ke depannya. Selain itu, Budi juga berharap masyarakat bisa bersikap santun saat berada di dalam kereta.
ADVERTISEMENT
“Yang lain harus santun, kita kalau di dalem MRT jangan teriak-teriak, even itu telpon, jangan. Supaya semua menikmati menggunakan MRT,” ujarnya.
Dengan selesainya Fase I ini, Budi mengatakan saat ini pemerintah akan fokus pada Fase selanjutnya. Rencananya MRT Fase II akan membelah dari Bundaran HI hingga Stasiun Jakarta Kota sepanjang 8 km.
“Nanti diteruskan dari Stasiun Kota ke Ancol. Insyaallah tahun ini atau awal depan kita akan mulai tahap ketiga east west dari Cikarang sampai Balaraja 78 km. Jadi pada saat itu kalau sudah kebangun kita sudah memiliki 100 km MRT,” ujar Budi.
Menurutnya, tahap demi tahap pembangunan MRT akan terus dilakukan. Sebab pada dasarnya pemerintah tengah mengkonsepkan Jakarta sebagai kota megapolitan yang mempunyai transportasi massal kelas wahid. Sebab dengan adanya transportasi massal yang andal, maka harapannya kemacetan di Jakarta bisa dikurangi. Targetnya lima tahun dari sekarang, Jakarta terbebas dari macet.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin sekali 2024-2026 Jakarta sudah tidak macet lagi dan kita meninggalkan angkutan individu dan menggunakan angkutan massal,” tandasnya.