Menhub Tanggapi Rencana AP II Kelola Bandara Filipina

21 Oktober 2018 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budi Karya Sumadi di Gedung Surveyor Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Karya Sumadi di Gedung Surveyor Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) tengah mengincar pengelolaan Bandara Clark di Filipina. Saat ini, perusahaan bersama anggota konsorsium tengah menyiapkan dokumen untuk pengajuan proposal ke sana.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya mendukung penuh aksi korporasi AP II untuk go international ini agar tak hanya jago kandang saja. Bandara Clark menjadi tempat yang sesuai untuk belajar mengelola bandara di luar negeri.
"Jadi saya harapkan dia punya pengalaman internasional karena kita punya orang-orang yang kompeten yang mengelola tidak hanya di Indonesia saja. Saya pikir Filipina bagus untuk contoh pertama," kata dia kepada kumparan, Minggu (21/10).
Budi menilai, amat disayangkan selama ini tenaga-tenaga Indonesia di bidang kebandarudaraan hanya bekerja di dalam negeri. Market di dalam negeri pun terbatas.
Bila proposal AP II dan konsorsium lolos, ini akan menjadi proyek pertama BUMN operator bandara di luar negeri. Setelah Filipina, Budi mengatakan perusahaan harus merancang rencana jangka panjang dengan mengincar negara lain.
Ilustrasi Pesawat di Bandara. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat di Bandara. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Pasti, rencana jangka panjangnya memang harus setting begitu.Bisa negara macam-macam seperti Laos atau Kamboja. Sekarang Asia Tenggara dulu. Baru nanti extend ke Timur Tengah," ujar Budi.
AP II sebelumnya menargetkan proposal akan dimasukan konsorsium pada 20 September tapi hingga kini belum juga dilakukan karena ada perubahan jadwal oleh agensi di Filipina yang mengurusi tender ini.
Selain AP II, di dalam konsorsium itu, ada 4 pihak yang berasal dari berbagai negara, yaitu airport operator (AP II), airline operator, private equity dan investor.
Maskapai AirAsia Group disebut sebagai maskapai yang ikut dalam konsorsium itu bersama AP II. CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan pernah menyebutnya di forum terbuka pada awal Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
"AirAsia secara group kita lagi ada kerja sama dengan Pemerintah Filipina untuk mengembangkan Bandara Clark. Jadi kita bekerja sama dengan AP II, bahkan kita menggandeng mereka,” ujarnya.