Menperin Tanggapi Kritik Prabowo: Jangan Berharap Dipuji Sama Oposisi

29 Januari 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 02, di Acara Deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, TMII (Foto: Ricky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 02, di Acara Deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, TMII (Foto: Ricky/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, memaklumi kritik kubu oposisi terhadap pemerintah, termasuk dalam bidang ekonomi. Hal itu disampaikan Airlangga, menanggapi pernyataan Prabowo Subianto, yang Kementerian Keuangan sebagai Kementerian Pencetak Utang.
ADVERTISEMENT
“Yang namanya oposisi kan selalu mengkritik. Tentu sulit mengharap oposisi untuk memberikan pujian kepada pemerintah. Jadi tentu kita juga secara proporsional saja kita jawab,” katanya seusai menghadiri pembukaan Rapim TNI Polri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1).
Sebelumnya Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto, menyindir kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, sebagai menteri keuangan terbaik dunia versi The Banker, Sri Mulyani harusnya malu karena prestasinya sebatas menambah utang untuk menambal defisit anggaran.
"Utang numpuk terus. Kalau menurut saya jangan disebut lagi ada Menteri Keuangan tapi Menteri Pencetak Utang. Bangga gitu ngutang. Yang suruh bayar orang lain," katanya saat menerima dukungan dari Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTISI) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (25/1).
ADVERTISEMENT
Airlangga menambahkan, yang paling penting masyarakat diberi pengertian bahwa apa yang disampaikan tersebut ‘Jauh Panggang Dari Api’. “Jadi fakta-faktanya kita sampaikan ke masyarakat,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Menurutnya, dalam setiap pembangunan itu ada proporsi utang. Hal itu berlaku di setiap periode pemerintahan, bukan hanya dalam kepemimpinan Presiden Jokowi saja.
Lebih jauh dari masalah utang, dia mengatakan dunia internasional mengapresiasi pembangunan ekonomi Indonesia.
“Bahkan beberapa investor yang sudah menanamkan investasinya di Indonesia, seperti dari Apple Computer, kemudian dari yang lain. Itu mereka sangat mengapresiasi pertumbuhan ekonomi dan kestabilan di Indonesia sehingga mereka akan investasi,” pungkasnya.