Mensos ke Bulog: Pokoknya untuk Bansos Harus Beras Baru

4 Juli 2019 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Agus Gumiwang. Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Agus Gumiwang. Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyediaan beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dipastikan bakal dipegang oleh Perum Bulog. BUMN pangan itu berperan sebagai Manager Penyediaan BPNT.
ADVERTISEMENT
Bulog nantinya bakal menyalurkan beras baik berasal dari internal, swasta atau perusahaan lokal. Semua proses itu, dikoordinasi oleh Bulog.
Untuk tahap pertama hingga akhir tahun ini, Bulog mewacanakan bakal menyalurkan sebanyak 700 ribu ton beras untuk BPNT. Janji Bulog, semuanya adalah beras stok baru.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan agar Bulog menepati janji, yakni beras untuk BPNT harus baru. Bukan beras stok lama yang mutunya sudah menurun.
“Pokoknya bukan cuma 700 ribu ton, pokoknya beras yang masuk ke e-Warung itu beras baru,” ujar Agus ketika ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (4/7).
Tak hanya soal kualitas beras, Agus pun mengingatkan Bulog agar mau memahami dan menjalankan pola bansos yang baru, yaitu bukan lagi memakai sistem rastra tapi BPNT.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, pada rastra masyarakat bersikap pasif menerima apa yang diberikan. Sedangkan BPNT, masyarakat lebih aktif untuk memilih sendiri pangan dengan kualitas sesuai keinginan. Di e-Warung tersedia berbagai pilihan, penerima bantuan bisa memilih sendiri.
“Makanya saya selalu ingatkan Bulog, udah enggak usah mikir lagi rastra, rastra kan sudah dibagiin. Sekarang ini harus segera memikirkan strategi apa untuk menghadapi BPNT,” ujar dia.