Mentan Dapat Tugas Khusus dari JK: Stok Pangan Harus Dijaga

17 Mei 2018 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan ketersediaan stok pangan saat Ramadhan hingga Lebaran.
ADVERTISEMENT
Amran mengatakan bahwa dia mendapatkan tugas khusus dari JK untuk menjaga stok pangan. Sebelumnya, Amran juga telah mendapatkan tugas yang sama dari Presiden Joko Widodo.
"Arahan Presiden dan Wapres stok harus dijaga kemudian kita petakan di Indonesia dimana stok berada dan siapkan distribusi manakala terjadi kenaikan harga," ungkap Amran saat ditemui di Kantor Wapres, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (17/2).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Amran menyatakan stok pangan saat ini cukup bahkan ada beberapa yang surplus seperti daging dan telur ayam sampai dengan beras. Untuk stok pangan lainnya seperti cabai dan bawang juga dirasa cukup.
"Jadi tidak ada alasan harga naik," tegasnya.
Mengenai tingginya harga daging dan telur ayam, Amran mengaku kebingungan karena stok saat ini justru berlebihan. Bahkan karena surplus, daging dan telur ayam sudah diekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan Filipina.
ADVERTISEMENT
"Ayam sudah ekspor, dalam sejarah pertanian Indonesia kita pertama ekspor ke negara Jepang. Kita ekspor ke 3 negara," sebut dia.
Menurut catatan Kementerian Pertanian, stok beras Mei-Juni surplus 2,8 juta ton, daging ayam surplus 91 ribu ton, telur ayam surplus 0,4 ton, bawang merah 35,4 ton, cabai merah besar 37,9 ribu ton, cabai rawit 65,7 ribu ton dan jagung 1,4 juta ton. Defisit hanya terjadi pada gula pasir sebesar 25,8 ribu ton dan daging sapi/kerbau 41 ribu ton.