Mentan: Dulu Urus Izin Ekspor di Kementan 6 Bulan Sekarang 1 Jam

8 Oktober 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas hortikultura di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya. (Foto: Dok. Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas hortikultura di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya. (Foto: Dok. Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan target ekspor produk pertanian. Berbagai kebijakan pun dibuat untuk mempermudah eksportir, misalnya dengan mempercepat pengajuan izin ekspor.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita buktikan lagi ekspor. Ada mangga dan benih sayuran juga bawang merah. Inilah tujuan yang kita bangun, online single submission. Ini perintah Bapak Presiden. Dulunya mengurus izin bisa 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun tapi hari ini bisa 1 jam," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melepas ekspor ribuan ton produk hortikultura di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Senin (8/10).
Amran menegaskan ekspor merupakan stimulus untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, selain mengandalkan investasi. Kementan pun mengupayakan agar lebih banyak produk pertanian yang diekspor.
Mentan Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas hortikultura di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya. (Foto: Dok. Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas hortikultura di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya. (Foto: Dok. Kementerian Pertanian)
Sekarang ini ada beberapa produk pertanian yang bisa diekspor karena produksinya berlebih sehingga banyak yang tidak terserap pasar. Sebut saja buah mangga dan bawang merah. Pada hari ini, Kementan mengekspor 100 ton mangga ke Singapura dan Malaysia serta 800 ton bawang merah ke Filipina.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan upaya pemerintah mendorong petani dan pelaku usaha membuahkan hasil positif, yakni ekspor terus naik," imbuhnya.
Amran menyatakan momen untuk meningkatkan nilai ekspor saat ini sangat pas karena kondisi rupiah sedang melemah. Artinya secara bisnis, ekspor sangat menguntungkan baik bagi eksportir maupun negara yang sedang berjuang memperkuat cadangan devisa.
"Saat rupiah melemah ini momentum emas untuk mendorong ekspor untuk menguntungkan petani indonesia," tegas Amran.
Hadir pada acara tersebut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi serta para pelaku usaha.