Mentan: Importir Daging Sapi Mainkan Harga, Kami Cabut Rekomendasinya

17 Mei 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran Sulaiman (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman hari ini rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk membahas stok pangan saat Ramadhan. Amran melaporkan bahwa secara umum pasokan aman sehingga diharapkan tak terjadi lonjakan harga pangan.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku sudah mengumpulkan asosiasi-asosiasi terkait untuk mengajak para pelaku usaha turut menjaga kestabilan harga pangan.
Para pelaku usaha, misalnya importir daging sapi, diminta untuk tidak menaikkan harga pada bulan Ramadhan ini. Amran mengancam akan mencabut rekomendasi impor bagi importir daging sapi yang berani menaikkan harga.
"Daging, kita sepakat jangan naikkan harga karena stok lebih dari cukup. Kalau yang khusus lewat Kementan, (yang menaikkan harga) kami pasti beri sanksi. Katakanlah impor daging, pasti kami sanksi tegas kalau coba mainkan harga. Kami cabut, tidak beri rekomendasi," kata Amran di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/5).
Kementerian Pertanian menghitung total kebutuhan daging sapi saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini mencapai 116.000 ton. Dari jumlah itu, daging sapi lokal hanya mampu memenuhi 75.000 ton. Sisanya 41.000 ton harus impor dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Spanyol dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, kebutuhan daging sapi saat Ramadhan dan Lebaran juga akan diisi oleh daging kerbau dari India. Ada 2 BUMN yang sudah diberikan rekomendasi impor daging kerbau yaitu Perum Bulog dengan kuota 100.000 ton dan PT Berdikari (Persero) sebanyak 20.000 ton. Sehingga Kementan mengklaim pasokan daging di Ramadhan dan Lebaran surplus 7.034 ton.