news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mentan Lepas Ekspor 60 Ribu Ton Jagung ke Filipina

9 Maret 2018 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Jagung di Gorontalo (Foto: Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
com-Jagung di Gorontalo (Foto: Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor jagung ke Filipina sebanyak 60 ribu ton di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/3). Dalam pelepasan ekspor puluhan ribu ton jagung ini, Amran didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
ADVERTISEMENT
"Dulu kita impor 3,6 juta ton jagung, hari ini kita balikkan impor jadi ekspor," kata Amran di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/3).
Ekspor jagung kali ini merupakan yang kedua selama tahun 2018. Sebelumnya, ekspor perdana jagung di 2018 sebanyak 57,65 ton sudah dilakukan dari Gorontalo ke Filipina.
Amran menambahkan, ekspor jagung merupakan realisasi amanah Nawacita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, Kementerian Pertanian bersama dengan semua pihak yang terlibat akan terus menggenjot sektor produksi pertanian di Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran S. & Syahrul Yasin L. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Andi Amran S. & Syahrul Yasin L. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
"Tahun ini kita siapkan bibit jagung dan pupuknya untuk 3,7 juta hektare lebih. Itu gratis diberikan kepada petani," ucap Amran.
Lebih lanjut, Amran mengatakan, ekspor ini merupakan sebuah prestasi besar dan juga merupakan sejarah baru bagi Indonesia. Menurutnya, peningkatan produksi jagung tidak hanya berdampak terhadap perolehan devisa tetapi juga kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT
"Dalam setahun para petani jagung di Sulsel mendapatkan keuntungan Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Ini merupakan nilai yang cukup besar jadi petani sejahtera," tutupnya.
Sementara Yasin Limpo menyambut baik langkah ekspor jangung yang dilakukan pada pagi ini. Ia mengatakan, ke depannya akan memperkuat sektor ekonomi di Sulawesi Selatan khususnya dalam bidang pertanian.
"Kita sudah punya modal SDA (Sumber Daya Alam) yang cukup kemudian SDM (Sumber Daya Manusia) kita banyak dan pertanian menjadi sektor yang sangat penting selama 10 tahun terakhir di Sulsel," timpalnya.