Mentan: Stok Naik 40%, Tak Ada Alasan Harga Pangan Naik saat Ramadhan

2 April 2018 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amran Sulaiman panen raya padi di Sragen (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amran Sulaiman panen raya padi di Sragen (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution ke Istana Kepresidenan untuk rapat membahas stabilisasi harga pangan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Usai rapat, Amran menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan untuk meredam gejolak harga pangan di bulan Ramadhan. Stok pangan telah ditambah hingga 40% dibanding kebutuhan normal.
"Stok itu kita harus mempersiapkan bulan suci Ramadhan, stok itu naik dari total kebutuhan 30-40%, untuk mengantisipasi gejolak harga. Kita bekerja dari awal. Jadi begini, tidak ada alasan lagi ayam harganya naik, telur harganya naik, bawang merah harganya naik, cabai cukup," tegas Amran saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/4).
Amran mengatakan, impor bawang putih dan daging sapi telah dilakukan dari sekarang agar pasokan cukup ketika Ramadhan tiba. Rantai pasokan pangan juga dijaga agar tak terlalu panjang.
"Langkah-langkahnya adalah memotong rantai pasok dari daerah, kemudian khusus‎ untuk bawang putih impor sudah dipersiapkan dari sekarang, kemudian bawang merah, daging kita siapkan dari sekarang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga menjamin harga beras tak melonjak karena sekarang sudah memasuki puncak musim panen. "Kita kan panen puncak, aman," ucap dia.
Selain itu, pemerintah menggelar operasi pasar supaya harga pangan terjaga. "Kita siapkan, intervensi manakala harga naik, kita bekerja sama dengan pemda DKI. Operasi pasar dari sekarang, bukan Ramadhan nanti, kita harus lebih awal," tutupnya.