Mentan Tegaskan Tak Ada Melon Impor Asal Australia

9 Maret 2018 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rock Melon Australia. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Rock Melon Australia. (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Kasus rock melon yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di Australia, hingga menewaskan 4 orang, telah memicu kekhawatiran sejumlah negara. Menanggapi kasus itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan di Indonesia tidak ada melon impor asal Australia tersebut.
ADVERTISEMENT
Amran menegaskan, telah menginstruksikan kepada Badan Karantina Pertanian untuk melakukan inspeksi untuk mencegah masuknya melon tersebut. "Kami sudah tugaskan karantina se-Indonesia untuk cek itu," kata Amran di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/3).
Amran mengatakan pemerintah mendapatkan hikmah besar dari kejadian rock melon dari Australia yang diduga telah tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar lebih mengedepankan produk lokal dibandingkan produk asing.
"Makanya aku himbau dengan momentum ini, ada hikmah yang besar. Hikmahnya adalah kami imbau kepada saudara sebangsa setanah air untuk konsumsi produk lokal, sudah sehat, murah, segar. Kita produksi melon sendiri," ucapnya.
Mentan RI Amran Sulaiman (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan RI Amran Sulaiman (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Rock Melon/Cantaloupe asal Nericon, New South Wales, Australia diduga tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri tersebut termasuk bakteri berbahaya dan mematikan karena telah merengut korban jiwa di Australia.
ADVERTISEMENT
Kepala Humas Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Arief Cahyono mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir karena tidak ada kegiatan impor buah melon dari Australia tersebut.
"Kita tidak impor jadi Rock Melon tidak ada disini," kata Arief.
Menurut Arief, negara yang melakukan impor buah ini adalah Malaysia dan Singapura. Namun karena kedua negara tersebut berdekatan dengan Indonesia, pihaknya turut waspada mengenai peredaran buah tersebut.