Menteri Energi Jerman Temui Jokowi, Bahas Revolusi Industri 4.0

1 November 2018 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi menerima Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi menerima Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier dan delegasi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, berbagai hal dibahas mulai dari Revolusi Industri 4.0 hingga pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Kepala BKPM Thomas Lembong usai mendampingi Jokowi mengatakan, Jerman merupakan negara yang kuat di bisang industri otomotifnya. Selain itu, Jerman juga kuat di bidang teknik mesin. Altmaier dan Jokowi membicarakan banyak hal, mulai dari revolusi industri 4.0 hingga pendidikan vokasi.
"Tadi sempat bicara banyak mengenai Revolusi Industri 4.0, Menteri Altmaier mengakui Jerman sangat kuat di industri internet atau B2B, dari korporat ke korporat, tapi masih lemah di B2C, business to consumer," kata Lembong di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/11).
"Sementara kita kan kuat di B2C kayak Tokopedia, Traveloka, Bukalapak. Itu semuanya B2C. Jerman kuatnya di B2B, perusahaan ke perusahaan. Itu contoh dimana kekuatan kita masing-masing saling mengisi, saling melengkapi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Lembong kemudian menjelaskan, saat Jokowi berkunjung ke Jerman 3 tahun lalu, Kepala Negara sempat mengumumkan fokus utama dengan Jerman adalah pendidikan vokasi. Pelatihan vokasi serta keterampilan-keterampilan praktis juga penting buat pekerja-pekerja Indonesia.
"Buat menguasai teknik mesin, permesinan, seperti mesin-mesin industri, mesin-mesin otomotif, sekarang dengan industri 4.0 atau revolusi industri keempat juga mulai bicara robotik, otomatisasi," ucap Lembong.
Pertemuan antara Jokowi dan Altmaier dijelaskan Lembong cukup menarik apalagi saat keduanya membahas soal artificial intelligence atau kecerdasan mesin.
"Menurut hemat beliau, itu kreasi paling dahsyat sejak mesin uap 200 tahun, jadi ke depannya ini di bidang industri, artificial intelligence akan seperti listrik nampaknya," bebernya.
Kepala BKPM Thomas Lembong. (Foto: Instagram/@tomlembong)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Thomas Lembong. (Foto: Instagram/@tomlembong)
Jadi semua mesin dan semua produksi akan dialiri kecerdasan mesin. Ke depan, Jerman tertarik untuk mempelajari bagaimana membuat platform B2C. Lembong lalu bercerita, dirinya sangat memahami sekali bagaimana budaya Jerman.
ADVERTISEMENT
Apalagi ia sempat tinggal di sana bersama orang tuanya. Untuk itu, B2C sangat membantu bisnis-bisnis atau usaha-usaha yang ada di Jerman agar lebih menjangkau konsumen dengan menarik.
"Kebetulan saya waktu masih anak kecil gedenya di Jerman. Saya masih (bisa) bahasa Jerman sama ibu saya, kakak saya di rumah. Jadi saya kebetulan kenal sekali budaya Jerman, budaya mereka sangat serius, sangat tepat waktu, sangat lurus dan disiplin," terang Lembong.
"Tapi mungkin kurang asyik, kurang seru, kurang luwes. Jadi pantas saja kita kuat dengan konsumen dan bisa bikin asyik, bisa bikin seru, kita punya humor. Mereka sangat serius, jadi menata industri, menata produksi, ngurus mesin itu sangat jago. Nah ini kita bisa saling melengkapi," tuturnya.
ADVERTISEMENT