Menteri LHK Minta Pertamina Perketat Pengawasan di Teluk Balikpapan

16 April 2018 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
ADVERTISEMENT
Patahnya pipa minyak milik PT Pertamina (Persero) menimbulkan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan pada 31 Maret 2018. Tumpahan minyak mencemari lingkungan dan memakan 5 korban jiwa. Sampai saat ini penyebab patahnya pipa masih diselidiki lewat investigasi.
ADVERTISEMENT
Menteri LHK Siti Nurbaya meminta Pertamina memperbaiki sistem pengawasan terhadap kerusakan fasilitas. Menurut dia, seharusnya ada peringatan dini ketika pipa patah sehingga tidak sampai timbul tumpahan minyak yang parah.
"Sistem pengawasannya lemah. Kalau sistemnya baik enggak perlu sampai 7 jam sampai kebakaran. Kalau sistemnya baik otomatis bunyi ketika terjadi perubahan, sehingga bisa ditangani dengan baik," kata Siti dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (16/4).
Dalam rapat kerja ini, Komisi VII DPR RI juga mempertanyakan kualitas pipa yang patah tersebut. DPR meminta penjelasan apakah pipa tersebut masih layak pakai.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan bahwa pipa minyak ke Kilang Balikpapan itu 'baru' berusia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pipa tersebut masih layak digunakan dan belum terkikis akibat korosi. "Laju korosi tipis sekali, tidak signifikan. Pipa ini masih layak beroperasi secara teknis," tutupnya.