news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menteri Perikanan Norwegia Pastikan Hadiri Konferensi Kelautan di Bali

7 Juni 2018 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
ADVERTISEMENT
Begitu mendarat di Bandara Oslo, Norwegia, Rabu (6/6), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti langsung menggelar pertemuan dengan Menteri Pertanian Norwegia Per Sandberg. Dalam pertemuan ini, Susi mengundang Sandberg untuk hadir di Konferensi Kelautan atau Our Ocean Conference (OCC) ke-5 di Bali pada 29-30 Oktober 2018. Sandberg pun langsung memastikan hadir di forum penting itu.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan bilateral yang dikemas dengan dinner meeting ini, Susi didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia Todung Mulya Lubis, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP Syarief Widjaja, dan Penasihat Menteri/Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa. Sementara Sandberg didampingi para pejabat Norwegia.
Pertemuan Susi dengan Sandberg merupakan yang ketiga kalinya setelah pertemuan pertama di The 3rd International Symposium on Fisheries Crime di UNODC, Wina pada tahun 2017 dan pertemuan kedua pada saat kunjungan Sandberg ke Jakarta awal tahun 2018. Pertemuan kedua menteri tersebut guna memperkuat hubungan antar kedua negara, salah satunya mengenai kerjas ama pemberantasan kejahatan perikanan.
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
Dalam pertemuan yang ketiga kali ini, Susi menyampaikan secara langsung undangan kepada Sandberg untuk hadir dalam OCC ke-5 di Bali, 29-30 Oktober 2018. Undangan tersebut disambut baik oleh Sandberg yang langsung menyatakan konfirmasinya untuk hadir di Bali. Susi menegaskan pentingnya pembahasan mengenai tata kelola laut (ocean governance) di laut lepas, terutama dalam mengatur alih muat di tengah laut (transshipment) dan pengakuan hak laut (ocean right). Alih muat di tengah laut (transshipment at sea) yang minim pengawasan memang telah dikenal sebagai sarana terjadinya kejahatan perikanan, perdagangan orang dan penyelundupan barang-barang ilegal termasuk satwa terlarang dan narkoba.
ADVERTISEMENT
Susi berharap dapat menyelenggarakan high level side event yang membahas definisi ulang tata kelola laut di laut lepas pada OOC 2018, dengan Sandberg sebagai pembicara berdasarkan pengalaman RFMO (Regional Fisheries Management Organization) di wilayahnya. Susi juga mengajak Sandberg kembali menyuarakan pengakuan kejahatan perikanan transnasional yang terorganisir (transnational organized fisheries crime) pada OOC 2018.
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan Per Sandberg (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
Sementara Sandberg berharap kunjungannya ke Bali dapat dimanfaatkan untuk menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Norwegia. Proposal Norwegia dalam CEPA tersebut di antaranya peringanan tarif impor ikan salmon ke Indonesia yang saat ini masih dirundingkan. Selain itu, saat ini Indonesia dan Norwegia juga menjajaki Food Safety Agreement untuk mengamankan ikan salmon yang diimpor dari Norwegia ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela pertemuan kali ini, Sandberg juga mengundang Susi untuk kembali berpartisipasi dalam The 4th International Symposium in Fisheries Crime yang akan diselenggarakan tanggal 15-16 Oktober 2018 di Copenhagen, Denmark. Sebagaimana simposium yang membahas pemberantasan kejahatan perikanan ini di tahun sebelumnya, Indonesia dan Norwegia sebagai co-host simposium internasional di samping Nordic Council of Ministers.